Padang, – Kasus Pemerkosaan dam Pembunuhan gadis penjaja gorengan di Kayutanam Padang Pariaman dengan tersangka pelaku Indra Septiarman, Kamis sore kemarin.Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Barat dengan tegas menyampaikan keprihatinan dan kecaman terhadap tindakan kriminalitas berat yang dilakukan tersangka pelaku Indra Septiarman 26 tahun.
Indra seorang residivis yang pernah terjerat kasus narkoba dan pencabulan, yang terlibat dalam kasus pemerkosaan dan pembunuhan Nia Kurnia Sari (18 tahun) gadis penjual gorengan di Kabupaten Padang Pariaman.Indra Septiarman adalah mantan napi kasus penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba jenis shabu dengan pidana penjara selama 6 tahun berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Padang Panjang Nomor 8/Pid.Sus/2017/PN Pdp Tanggal 4 April 2017.
Kepala BNNP Sumatera Barat, Brigjen. Pol. Riki Yanuarfi, S.H., M.Si, menekankan bahwa narkoba bukan hanya merusak fisik dan mental penggunanya, tetapi juga dapat memicu tindakan kriminalitas lainnya yang meresahkan masyarakat."Narkoba adalah salah satu pemicu utama dari berbagai kejahatan yang terjadi di sekitar kita. Pelaku yang sudah kecanduan narkoba cenderung kehilangan kendali atas diri mereka, hingga terjerumus dalam tindak kejahatan yang lebih brutal dan berat, seperti pemerkosaan dan pembunuhan," ujarnya, Jumat 20/9-2024 pada keterangan resmi Kepala BNNP Sumbar diterima medi ini.
Kasus Indra Septiarman menjadi bukti nyata bahwa penyalahgunaan narkotika tak hanya berdampak pada diri sendiri, tetapi juga pada keselamatan dan keamanan orang lain."Ini adalah peringatan keras bagi kita semua bahwa peredaran dan penyalahgunaan narkoba harus diberantas hingga ke akarnya. Tidak ada toleransi bagi para pelaku narkoba, dan BNNP Sumatera Barat akan terus meningkatkan upaya pencegahan, penindakan, serta rehabilitasi bagi para pecandu," tambahnya.Kepala BNNP Sumatera Barat (Sumbar) juga mengajak seluruh elemen masyarakat, terutama keluarga, untuk lebih waspada dan peduli terhadap lingkungan sekitar, terutama dalam mencegah anggota keluarga atau masyarakat dari keterlibatan dalam penyalahgunaan narkotika."Kerja sama antara aparat penegak hukum, masyarakat, dan lembaga terkait sangat dibutuhkan dalam upaya memerangi narkoba di Sumatera Barat," sebutnya.
BNNP Sumatera Barat berkomitmen untuk terus memperkuat koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk kepolisian dan instansi terkait, guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang serta menegakkan keadilan bagi korban dan keluarganya."Mari kita bersama-sama membangun lingkungan yang sehat dan bersih dari narkoba demi keamanan dan masa depan generasi mendatang karena narkotika bukan hanya masalah hukum, tetapi juga masalah etika, moral dan akhlak" tegas , Brigjen. Pol. Riki Yanuarfi, S.H., M.Si,(rls/adr)
Editor : Adrian Tuswandi, SH