Solok Selatan, - Berdasarkan Inpres Nomor 6 Tahun 2019 tentang Rencana Aksi Nasional (RAN) Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Tahun 2019-2024, pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas dan legalitas lahan kelapa sawit, serta mengoptimalkan pemanfaatannya sebagai energi terbarukan.
Selain itu, diplomasi internasional juga didorong untuk mempercepat proses panen di perkebunan kelapa sawit yang dikelola secara berkelanjutan.
Sebagai bagian dari upaya ini, pemerintah daerah tingkat kabupaten dan kota, termasuk di daerah penghasil kelapa sawit, diinstruksikan untuk menyusun Rencana Aksi Daerah (RAD) yang sejalan dengan tujuan nasional tersebut.
RAD ini kemudian diterapkan dalam berbagai program dan kegiatan yang terkait dengan perkebunan kelapa sawit di daerah.
Salah satu daerah yang aktif dalam menyusun RAD Kelapa Sawit Berkelanjutan (KSB) adalah Kabupaten Solok Selatan.
Melalui Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan, Pemkab Solok Selatan menyelenggarakan sosialisasi FGD terkait identifikasi dan pendataan program RAD KSB tahun 2024.Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi program yang dibutuhkan demi mencapai keberlanjutan perkebunan kelapa sawit di daerah tersebut.
Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Solok Selatan, Nurhayati, dalam laporannya sebagai ketua panitia pelaksana kegiatan, menyampaikan harapan agar FGD ini mampu menghasilkan analisis data yang mendalam.
"Kami berharap pertemuan ini menghasilkan data analisis yang akurat, sehingga semua pihak dapat bekerjasama secara efektif untuk menciptakan perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan. Ini tentunya akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat Solok Selatan," ujarnya saat kegiatan berlangsung di Hotel Pesona Alam Sangir pada 17 Oktober 2024.
Kegiatan FGD ini dilaksanakan selama dua hari, dari 17 hingga 18 Oktober 2024, dengan dihadiri oleh 30 peserta dari berbagai elemen terkait.
Editor : Redaksi