Solok Selatan, - Pemerintah Kabupaten Solok Selatan terus berupaya menjaga kestabilan ekonomi di tengah tantangan global dan nasional.
Salah satu langkah strategis yang diambil adalah koordinasi intensif dengan berbagai pihak, termasuk Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Barat.
Melalui langkah ini, pemerintah berharap dapat mempertahankan ekonomi yang stabil serta mengatasi potensi gangguan yang mungkin muncul, terutama terkait harga kebutuhan pokok.
Sekretaris Daerah Kabupaten Solok Selatan, H. Syamsurizaldi, yang mewakili Pjs. Bupati, menegaskan bahwa meskipun kondisi ekonomi saat ini relatif stabil, sejumlah faktor eksternal dapat mempengaruhi situasi ke depan.
Dalam Rapat Koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Kantor Bupati, Kamis (24/10/2024), Syamsurizaldi mengungkapkan beberapa isu yang harus diantisipasi.
"Perubahan iklim adalah salah satu faktor yang dapat berdampak langsung pada sektor ekonomi. Selain itu, transisi pemerintahan yang sedang berlangsung juga akan mempengaruhi tata kelola pemerintahan, kelembagaan, serta pengelolaan anggaran. Hal ini termasuk pula transisi di tingkat daerah seiring dengan pelaksanaan pilkada yang akan datang," ujar Syamsurizaldi.Sebagai bagian dari langkah pengendalian harga serta menjaga ketersediaan bahan pangan di Solok Selatan, pemerintah kabupaten telah melakukan berbagai intervensi.
Program-program ini bertujuan untuk meringankan beban masyarakat dan meminimalkan dampak kenaikan harga.
Beberapa program utama yang telah dilaksanakan antara lain: penyaluran bantuan sembako, distribusi beras bantuan hingga tingkat nagari, penyelenggaraan bazar dan pasar murah, bantuan untuk pelaku UMKM, serta pemberian seragam sekolah gratis setiap awal tahun ajaran.
Dengan adanya upaya-upaya tersebut, diharapkan ekonomi Solok Selatan dapat terus bertahan di tengah berbagai tantangan yang ada. Selain itu, pemerintah berharap bahwa kestabilan harga barang kebutuhan pokok juga dapat terus terjaga.
Editor : Redaksi