Lubuk Basung, - Rahmad Vaisandri, atau akrab dipanggil Amaik (29), dikenal sebagai sosok sopir yang ramah dan tampan di kalangan penumpang bus antar pulau yang melayani rute Lubuk Basung (Agam, Sumatera Barat) - Jakarta.
Anak muda asal Balai Selasa, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam ini menjadi favorit para pengguna jasa bus Al Hijrah, yang melayani rute Padang - Jakarta, berkat keramahan dan kesopanan yang selalu ditunjukkannya.
Para penumpang sering kali merasa nyaman dalam perjalanan jauh karena pelayanan Amaik yang ramah dan profesional.
Anton Maulana (34), salah satu pemilik bus angkutan di Lubuk Basung, mengungkapkan bahwa keramahan Amaik menjadi daya tarik utama bagi penumpang bus Al Hijrah.
"Keramahan Rahmad Vaisandri ini membuat penumpang betah. Bus Al Hijrah bahkan menjadi pilihan utama bagi mereka yang ingin bepergian dari Lubuk Basung ke Jakarta," ujar Anton.
Sosok Amaik yang dikenal santun dan tenang kini tinggal kenangan. Berita kematiannya menyebar di media sosial, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan kenalannya.Jenazah Amaik telah diambil oleh keluarganya di Jakarta Selatan. Helton, pamannya yang juga pejabat eselon II di Kabupaten Agam, bersama beberapa anggota keluarga dan Rukun Keluarga Kecamatan Lubuk Basung (RKKL), mendampingi pemulangan jenazah tersebut.
Kematian Amaik yang meninggalkan tanda tanya besar ini menimbulkan keresahan, terutama karena dugaan kuat adanya kekerasan yang menyebabkan nyawanya melayang.
Menurut Helton, saat mengambil jenazah dari kepolisian Metro Jakarta Selatan, ia mendapatkan informasi bahwa Amaik diduga meninggal akibat dibunuh.
“Kematian Amaik diinformasikan kepada kami sebagai akibat penganiayaan berat, yang berujung pada pembunuhan,” kata Helton, menegaskan betapa tragisnya kondisi yang dialami keponakannya.
Editor : Redaksi