Padang, - Kwarwil Hizbul Wathan Sumatera Barat telah menggelar pelantikan pengurus periode 2023-2028 dalam acara yang dihadiri langsung oleh Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, Dr. Fajar Riza Ul Haq, M.A. Acara ini juga turut dihadiri oleh Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah.
Ketua PW Muhammadiyah Sumatera Barat, Dr. Bakhtiar, M.A., Sekretaris Umum Kwarpus Hizbul Wathan, Muhammad Arsyad, Ketua DPRD Sumatera Barat, Muhidi, Pj. Wali Kota Padang, Andre Harmadi Algamar, Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat, Dr. Riki Saputra, serta tokoh-tokoh Muhammadiyah Sumatera Barat pada Jumat (13/12/2024).
Dalam sambutannya, Ketua Kwarwil Hizbul Wathan Sumatera Barat, Muhayatul, S.E., M.Si., menyampaikan harapan bahwa pelantikan ini dapat menjadi momentum untuk menumbuhkan semangat baru dalam mengusung nilai-nilai kebersamaan demi memajukan gerakan kepanduan Hizbul Wathan di Sumatera Barat.
Hizbul Wathan, sebagai gerakan kepanduan tertua di Indonesia yang lahir pada tahun 1918, akan merayakan usianya yang ke-106 pada 20 Desember 2024.
Muhayatul juga menyoroti peran penting HW dalam sejarah perjuangan Indonesia, termasuk melahirkan tokoh besar seperti Jenderal Soedirman.
“Kami berharap pemerintah memberikan ruang yang setara kepada gerakan kepanduan yang sah di Indonesia, seperti halnya perhatian yang diberikan kepada Pramuka. Hizbul Wathan bertujuan membentuk pribadi Muslim yang sejati dan siap menjadi kader persyarikatan, umat, dan bangsa,” tegas Muhayatul.Lebih lanjut, Muhayatul juga mengungkapkan bahwa Hizbul Wathan siap hadir di tengah masyarakat sebagai wadah pembentukan kader-kader berkepribadian Islam.
“Kehadiran Hizbul Wathan di Sumatera Barat tentu akan membawa manfaat besar dalam membentuk kader-kader persyarikatan. Kami siap menjalankan gerakan ini secara langsung di masyarakat,” ujarnya.
Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, Dr. Fajar Riza Ul Haq, M.A., dalam sambutannya menekankan pentingnya keberadaan Hizbul Wathan dalam dunia pendidikan, terutama dalam mendukung terciptanya generasi emas 2045.
Ia menyoroti kesenjangan mutu pendidikan antara kota besar dan daerah yang masih menjadi tantangan besar.
Editor : Redaksi
