IKP Sumbar Anjlok, Ini Hasil FGD Digelar PWI Sumbar

PWI Sumbar yang diketuai oleh Widya Navies menggelar FGD  yang bertajuk Diskusi Kacang Abuih di kantor PWI Sumbar jalan Bagindo Azischan Padang , Selasa (23/12/2024). (Foto: Ist)
PWI Sumbar yang diketuai oleh Widya Navies menggelar FGD yang bertajuk Diskusi Kacang Abuih di kantor PWI Sumbar jalan Bagindo Azischan Padang , Selasa (23/12/2024). (Foto: Ist)

Padang, - Banyak pihak bertanya-tanya ada apa Indeks Kemerdekaan Pers (IKP) Sumbar tahun 2023 yang anjlok atau nyungsep?

Turunnya IKP itu hasil survei digelar Dewan Pers, Sumbar terjun ke ranking 34 dari 38 Propinsi dengan nilai 66 padahal tahun 2022 ranking 9 dengan nilai 89.

PWI Sumbar dan berbagai kalangan pro kebebasan pers pun prihatin atas penilaian Dewan Pers itu.

PWI Sumbar yang diketuai oleh Widya Navies menggelar FGD yang bertajuk Diskusi Kacang Abuih di kantor PWI Sumbar jalan Bagindo Azischan Padang , Selasa (23/12/2024).

FGD menghadirkan sumber ahli Pers Dr. Basril Basyar, Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol.Dwi Sulistiyawan, Wartawan Senior Hasril Chaniago, Informan Ahli Kabid Informasi Diskominfotik Indra Sukma, Informan Ahli dari Aliansi Jurnalis Independen Hendra Makmur dan Aidil Ikhkas.

Hasilnya ternyata faktor menciderai kerja pers pemicu nyungsep nya IKP Sumbar 2023.

Narasumber ahli sepertiny sepakat, bahwa penyebab rendahnya IKP Sumbar itu, karena adanya tindakan-tindakan yang menciderai pers.

Hasril Chaniago misalnya menyebutkan catatannya bahwa setidaknya beberapa kasus yang siginifikan penyebab rendahnya IKP ini.

"Kasus pengusiran wartawan saat pelantikan Wawako Padang, pengusiran masyarakat dari Masjid Raya dan kasus demo Pasaman Barat. Selain ketertutupan Baznas,"ujar Hasril.

Kata Hasril, Baznas cenderung jadi alat politik kepala daerah, ini harus dibuka secara transparan.

Editor : Redaksi
Bagikan

Berita Terkait
Terkini