Padang Pariaman — Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat mencatat populasi ternak sapi di daerah itu meningkat sekitar 472 ekor dari 42,2 ribu ekor pada 2023 menjadi 42,6 ribu ekor pada 2024.
“Memang secara nasional ada peningkatan populasi sapi sekitar 1 sampai 3 persen, nah di Padang Pariaman peningkatan terjadi sekitar 1,5 persen,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Padang Pariaman Zulkhailisman di Parik Malintang, Kamis (13/2/2025).
Ia mengatakan peningkatan tersebut karena pihaknya gencar menyosialisasikan pelarangan penyembelihan sapi betina produktif sebab praktek tersebut dapat menurunkan angka populasi ternak secara drastis.
Selain pelarangan, lanjutnya pihaknya juga menggiatkan inseminasi buatan yang petugasnya di Padang Pariaman mencapai 28 orang sehingga tersedia di setiap kecamatan.
Ia menyampaikan meskipun beberapa waktu lalu penyakit mulut dan kuku (PMK) banyak menyerang ternak berkuku belah di Padang Pariaman namun hal itu tidak menurunkan niat peternak di daerah itu beternak sapi.
Hal tersebut, lanjutnya karena peternak sudah mengetahui penanganan jika ternak terserang PMK serta mengantisipasi agar ternak tidak terpapar virus yang menimbulkan penyakit itu.Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, mencatat populasi ternak sapi di daerah itu meningkat sekitar 472 ekor dari 42,2 ribu ekor pada 2023 menjadi 42,6 ribu ekor.
“Memang secara nasional ada peningkatan populasi sapi sekitar 1 sampai 3 persen, nah di Padang Pariaman peningkatan terjadi sekitar 1,5 persen,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Padang Pariaman Zulkhailisman di Parik Malintang.
Editor : Redaksi