New York, - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyampaikan pidato bersejarah dalam Sidang Umum PBB ke-80 di Markas Besar PBB, Rabu (24/9/2025). Dalam pidatonya, Prabowo mengajak dunia bersatu menciptakan perdamaian, keadilan, dan kemakmuran global.
Prabowo membuka pidato dengan menegaskan pentingnya persatuan umat manusia. Menurutnya, meskipun berbeda ras, agama, dan kebangsaan, semua manusia diciptakan setara. Ia menilai prinsip itu menjadi dasar bagi martabat global dan kemakmuran bersama.
Presiden menyoroti berbagai tantangan dunia seperti konflik, ketidakadilan, dan krisis kemanusiaan. Ia menegaskan Indonesia berkomitmen pada internasionalisme, multilateralisme, serta mendukung penuh peran PBB.
“Indonesia siap mengerahkan 20.000 pasukan penjaga perdamaian bila Dewan Keamanan dan Majelis Umum memutuskan. Kami juga siap memberikan kontribusi finansial demi tercapainya misi perdamaian,” ujar Prabowo.
Prabowo menyampaikan keberhasilan Indonesia dalam meningkatkan ketahanan pangan. Tahun ini, Indonesia mencatat produksi beras dan cadangan pangan tertinggi dalam sejarah. Negara ini bahkan sudah mengekspor beras ke negara yang membutuhkan, termasuk Palestina.
“Kami membangun rantai pasok pangan yang tangguh dan berinvestasi dalam pertanian cerdas iklim untuk memastikan ketahanan pangan. Indonesia menargetkan menjadi lumbung pangan dunia,” jelasnya.Prabowo juga menyoroti dampak perubahan iklim. Ia memaparkan pembangunan tanggul laut raksasa sepanjang 480 km untuk melindungi pantai utara Ibu Kota dari kenaikan permukaan laut. Selain itu, ia menegaskan target emisi nol bersih pada 2060 atau lebih cepat.
“Kami berkomitmen melakukan reforestasi lebih dari 12 juta hektare lahan terdegradasi dan beralih ke energi terbarukan mulai tahun depan,” tambahnya.
Dalam bagian akhir pidato, Prabowo menyerukan solusi dua negara untuk mengakhiri konflik Palestina-Israel. Ia menekankan perdamaian sejati hanya akan tercapai jika kedua bangsa hidup berdampingan dengan aman.
“Kita harus memiliki Palestina yang merdeka dan menjamin keamanan Israel. Perdamaian sejati adalah perdamaian tanpa kebencian dan kecurigaan. Dua keturunan Ibrahim harus hidup dalam harmoni,” tegasnya.
Editor : Redaksi