BUMNag Sumpur Maju Bermula dari Modal Rp 150 Juta

oleh -1,639 views
oleh
1,639 views
BUMnag Sumpur Kudus terus bergeliat bermula dari modal Rp 150 juta (foto: dok)

Bukittinggi,—Direktur BUMNag Sumpur Kudus Sijunjung, Herni Ms (50),direktur akui melangkah awal agak tersendat, tapi setelah bertekad untuk maju, akhirnya dia merasakan benar manfaat dan keberadaan Program BUMNa bagian prioritas Keementrian Deda PDTT.

BUMNag Sumpur akudus dirintis dengan modal awal tahun 2010 memanfaatkqn modal program kredit mikro nagari (KMN) tahun 2010 waktu itu Herni dipercaya sebagai ketua Pokja KMN Sumpur Kudus sehingga dirinya ditunjuk sebagai direktur BUMNag Sumpur Kudus sampai sekarang.

“Eksisnya BUMNag Sumpur Kudus pada  April 2017 dengan dasar Perna Sumpur Kudus nomor  3 tahun 2016. Dengan menjadikan usaha Kredit Mikro Nagari (KMN).

“Pada penerimaan modal untuk BUMNag Sumpur Kudus di  2017 Rp 150 juta, usaha dikelola BUMNag mulai bergeliat,”ujar Herni di sela-seoa Bintei BUMNag Percontohan Nasional di Hotel Pusako.

Dari modal awal itu, dia dan pengrus BUMNag lain semakin optimis koor usaha dikelola BUMNag Sumpur Kudus akan sukses.

“Kami bersama membuat planing usaha antara lain seperti perdagangan, penyewaan alat mesin molen beton, penyewaan alat palaminan, Allhamdulillah  pendapatan rata-rata Rp 15 juta perbulan,”ujarnya.

2017 akhir kata Herni, BUMNag dikelolanya telag memiliki SHU Rp 198 juta kotor, Rp 178 juta bersihnya.

Dan keuntungan usaha kata Herni sebagian disisihkan untuk membantu Nagari Sumpur Kudus.

“Kita berbagi pada nagari untuk pembangunan fisik seperti gorong-gorong, plat deker, pembesan tanah untuk bangunan sekolah PAUD, pendidik usia dini, bantuan rutin sosial untuk masjid dan mushalla, paket lebaran bagi masyarakat, dan pengadaan kantor Nagari,” ujar Herni.

Seiring berkembangnya usaha tersebut kini BUMNag Sumpur Kudus mengembangkan usaha jasa keuangan modal simpan pinjam di daerahnya dengan menjadi agen BNI 46 di Sumpur Kudus kabupaten Sijunjung.

Herni juga bertekad mengembangkan lagi bentuk usaha di daerahnya yaitu dengan memanfaatkan sumber alam yang ada seperti swasembada perikanan.

“Terobosan-terobosan yang dilakukan kedepannya untuk merubah pola pikir masyarakat untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada seperti sungai-sungai di sana, digalakan dengan usaha keramba ikan dan kolam air deras serta memanfaatkan sawah petani untuk pembibitan dengan teori tanaman padi petani,”ujarnya.

Perjalanan geliat usaha BUMNag Dalam Sumpur Kudus bukan langsung untung, menurut Herni ada berbagai kendala  kendala dihadapinya dan bagaimana sulitnya merubah pola pikir masyarakat dan pemerintahan nagari serta mencari kader-kader yang berkapasitas sosial untuk dijadikan rekan dan karyawan.

“Secara pribadi kita harus berkorban dan ikhlas berjuang untuk membangun unit-unit usaha dan tanpa pamrih untuk mencapai sosial benifit BUMnag Sumpur Kudus,”ujarnya.

Herni merupakan alumni Institut manajemen BUMDes Nusantara angkatan pertama juga pernah terpilih sebagai satu dari 20 BUMNag Sumbar mengikuti Institut manajemen BUMDes (IMB) Nusantara di Jakarta dan Jogja untuk studi selama seminggu pada Desember 2017 lalu.

“Kunci suksesnya kebersamaan dengan pemerintah nagari dan masyarakat bersama BUMNag,”ujarnya. (wanteha)