Nevi Zuairina : Tantangan BKPM Bersinggungan dari Dalam dan Luar Negeri

oleh -469 views
oleh
469 views
Nevi Zuairina ingatkan BKPM soal tantangan kedepan, Jumat 28/2 (foto: dok/nvcenter)

Jakarta,— Anggota DPR RI Komisi VI, Hj. Nevi Zuairina pada rapat-rapat kerja DPR RI dengan pemerintah menjelang reses turun daerah mengingatkan kepada BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Moda), supaya kedepannya akan memiliki tantangan berat yang berasal dari dalam maupun luar negeri.

Adanya tantangan tersebut, Nevi Zuairina meminta BKPM tetap berkomitmen menerapkan prinsip-prinsip tata kelola yang baik (Good Corporate Governance), pedoman perilaku (code of conduct) sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

“Gambaran umum secara global, bahwa tantangan BKPM terhadap serapan tenaga kerja pada tahun lalu mencapai 1.033.835 orang tenaga kerja. Capaian ini berasal dari PMDN maupun PMA. Sektor yang menjadi primadona antara lain adalah Listrik, Gas, dan Air dengan nilai investasi sebesar USD 1.350,5 juta. Ini sudah cukup baik namun kedepannya, berbagai tantangan menghadang telah muncul yang perlu di antisipasi bersama,”sebut politisi nasional PKS ini.

Menurut Nevi Zuairina untuk tantangan dalam negeri, yakni regulasi perizinan di daerah. Hingga saat ini, perizinan sangat tergantung dengan NSPK dari pusat. Secara bersamaan, Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) perizinan masih belum lengkap dan siap untuk di implementasikan.

“Selain itu negara kita masih menganut pakem dana dekonsentrasi adalah dana yang berasal dari APBN. Kemudian dana ini implementasinya dilaksanakan oleh Gubernur sebagai wakil pemerintah yang mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan dekonsentrasi, tidak termasuk dan yang dialokasikan untuk instansi vertikal pusat di daerah,”ujarnya.

Istri Gubernur Sumbar ini mengatakan Pemerintahan tingkat propinsi, perlu diberikan keluangan yang lebih untuk pengawasan investasi di tingkat propinsi.

“Kondisi saat ini, banyak kewenangan perizinan melakukan usaha tingkat daerah yang ditarik ke pusat. Saya meminta khusus kepada agar ada evaluasi penyusunan NSPK perizinan berusaha dan pemberian fasilitas investasi yang di delegasikan oleh menteri/kepala Lembaga kepada BKPM,”ujar Nevi.

Legislator PKS ini melanjutkan, dukungan Komisi VI DPR pada pencapaian target peningkatan penanaman modal tahun 2020-2024, dengan peningkatan realisasi PMDN dan PMA secara bertahap dari 886T di tahun 2020 menjadi 1500T pada tahun 2024 dengan melibatkan seluruh duta-duta besar yang tersebar di seluruh dunia dan seluruh kementerian teknis terkait.

“Ada ganjalan besar dalam waktu dekat ini, pada iklim investasi yang dipengaruhi pihak luar yang bersumber dari wabah virus corona,”ujar Nevi Zuairina.

Pekan ini kata Nevi banyak kejadian luar biasa yang mengakibatkan terganggunya maskapai, yang sekaligus mengakibatkan guncangnya arus logistik dalam negeri maupun luar negeri.

“Bahkan Dolar Amerika pun telah menembus angka 14 ribu lebih. Ini tantangan besar BKPM, dalam waktu dekat dan menengah akibat faktor luar negeri. Semoga BKPM mampu mengatasi dan mampu mengantisipasi penurunan realisasi investasi global ke Indonesia akibat adanya penyebaran wabah virus Corona di seluruh Dunia,”jelasnya.(rilis: nz-center)