Menuju Indonesia Bebas Karies 2030 : Pentingnya Deteksi Dini Pada Gigi Tetap Muda

Foto Dr. drg. Aida Fitriana., M.Biomed

Karies gigi atau lebih dikenal masyarakat sebagai gigi berlubang, merupakan penyakit di rongga mulut yang masih menjadi masalah utama yang ditemukan di masyarakat luas dengan berbagai kelompok umur.

Tidak terkecuali pada anak-anak usia Sekolah Dasar. Pada usia ini terjadi periode gigi bercampur yaitu periode gigi susu dan gigi tetap muda.

Khususnya gigi tetap muda semestinya menjadi perhatian utama karena merupakan gigi yang akan dipakai seumur hidup dan tidak akan mengalami penggantian lagi.

Untuk itu diperlukan deteksi dini terhadap karies guna mencegah terjadinya kerusakan yang lebih luas.

Jika sudah ditemukan kerusakan awal tentu lebih cepat bisa diatasi. Mencegah lebih baik daripada mengobati.

Mengingat pentingnya deteksi dini pada gigi tetap muda maka Tim pengabdian masyarakat Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Andalas mengadakan program bertajuk “ Deteksi Dini Karies pada Gigi Tetap Muda menggunakan Indeks DMF siswa SDIT Cendekia Andalas”, yang dilaksanakan di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Andalas.

Hasil pengabdian masyarakat ini menunjukkan bahwa rata-rata Indeks DMF siswa SDIT Cendekia Andalas berada dalam kategori sangat rendah, yang mencerminkan status kesehatan gigi siswa yang cukup baik.

Meski demikian, masih terdapat siswa dengan kerusakan gigi sedang yang memerlukan perhatian lebih.

Ini mengingatkan kita pentingnya edukasi kesehatan gigi untuk meningkatkan pemahaman siswa dan mendorong perubahan kebiasaan untuk menjaga Kesehatan gigi.

Diharapkan dengan adanya deteksi dini dapat membantu dan berkontribusi menuju Indonesia Bebas Karies 2030, tentu dengan kerjasama kolaboratif pihak-pihak terkait baik institusi pendidikan, pemerintah, orang tua dan pihak sekolah. (***)

Banner SolselBanner Solok Selatan 2Banner - Solok Selatan 3
Bagikan

Opini lainnya
Terkini