Pedagang Pasar Ateh Terbakar Direlokasi ke Jalan Perintis

oleh -603 views
oleh
Gubernur Sumbar batalkan agenda Jakarta, tinjau langsung Kebakaran Pasar Ateh Bukittinggi, Senin 30/10 siang. (foto: humas pemprivsb)

*Prediksi Wako Kerugian Rp 1,5 T*

Gubernur Sumbar batalkan agenda Jakarta, tinjau langsung Kebakaran Pasar Ateh Bukittinggi, Senin 30/10 siang. (foto: humas pemprivsb)

Bukittinggi,—Kebakaran hebat Pasar Ateh Bukittinggi, Senin 30/10 pagi mendatangkan duka mendalam bagi pedagang.


Pemprov Sumbar dan Walikota Bukittinggi tidak ingin menambah duka para pedagang, untuk menjalankan aktifitas jual beli, pesldagang korban pasar terbakar direlokasi ke jalan Perintis Kota Bukittinggi.

“Kita tidak ingin usaha pedagang korban kebakaran stagnan, saya dan Walikota Bukittinggi sudah siapkan lokasi penampungan pedagang korban kebakaran Pasar Ateh dipindahkan ke Jalan Perintis,”ujar Gubernur Sumbar Irwan Prayitno saat meninjau kebakaran, Irwan langsung dari Jakarta dan membatalkan  agenda di ibukota negara begitu dapat kabar Pasar Ateh terbakar.

Gubernur Sumbar ini juga sangat memuji langkah cepat yang diambil oleh Walikota beserta jajaran.

“Ini solusi bagus bagi pedagang korban kebakaran, yakni segera menyiapkan lokasi supaya usaha dagang tidak terhenti karena musibah ini,”ujarnya.

Gubernur juga mengingatkan kepada Walikota Bukittinggi, agar pemindahan nanti dapat dirancang sebaik mungkin, mulai dari tempat parkir, tempat berjualan dan hal-hal lainnya.

“Tujuannya agar tetap memberikan rasa nyaman kepada wisatawan yang datang ke Bukittinggi, jadi kami berharap ini menjadi perhatian Walikota Bukittinggi” ujarnya.

Untuk bantuan bagi para pedagang, Irwan Prayitno mengatakan sudah melaporkan dan berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan.

“Saya sudah melakukan koordinasi dengan Kementerian Perdagangan, dan diperintahkan segera menyiapkan proposal untuk membantu para pedagang,”ujar Irwan.

Sementara Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias, memprediksi kerugian akibat musibah kebakaran Pasar Ateh tidak sedikit.

“Karena saat api padam kita lakukan peninjauan banyak bagian yang tidak bisa dipakai lagi, prediksi kerugiab materil sari tim kajian Pemko mencapai Rp 1,5 Triliun,”ujarnya.(rilis humas-pemprov)