Sumbar Setelah Pemilu (politik)

oleh -597 views
oleh
597 views
Khadafi Azwar

Oleh: Khadafi Azwar                                     Loyalis Jokowi-Sumbar

GUBERNUR Sumatera Barat (Sumbar) Irwan Prayitno, berharap dengan kekalahan Jokowi di Sumbar tidak mengurangi perhatian Jokowi kepada Sumatera Barat.

Menurut saya, Sunbar akan tetap menjadi prioritas pembangunan dalam koridor OBOR antara Indonesia dan China yang akan disepakati bulan ini. Mengapa ? Sumatera Barat adalah jalur logistik untuk terhubungnya Riau sebagai pusat OBOR dengan Sumatera Utara dan Aceh sebagai Check Point pelabuhan international di lintas pelayaran Selat Malaka dan alur pelayaran wilayah timur Indonesia. Ini akan menjadikan Sumatera kuridor untuk industri downstream hasil pertanian yang sudah di rencanakan sejak era SBY.

Namun bagaimanapun kerja politik Gubernur Sumatera Barat tidak lagi mudah sejak Jokowi kalah telak di Sumbar. Mengapa? Sebagian besar APBD Sumatera Barat didukung oleh dana transfer khusus dari APBN. Maklum PAD Sumbar tidak seanyar Aceh, Riau atau Sumut.

Lobi politik untuk golnya dana transfer khusus APBN ke ABPD sangat tergantung dukungan Politik partai koalisi Jokowi di DPR. Ini tidak mudah. Maklum para koalisi jokowi itu pastilah punya pertimbangan untung rugi secara politik untuk mendukung lobi Gubernur Sumatera Barat. Kalau mereka enggak nyaman maka Sumbar hanya tergantung kepada DAU yang tidak akan berdampak signifikan terhadap pembangunan.

Semalam sampai dinihari tadi KPU telah bero penetapan final suara Pilpres, Jokowi-Ma’ruf dinyatakan memenangi Pilpres 2019. Dinamika pokitik terbaru ini, jalan keluarnya adalah PKS sebagai partai pemenang kedua di Sumbar harus menetapkan diri sebagai silent oposisi sehingga kompromi dengan koalisi Jokowi tetap berjalan efektif dan pada waktu bersamaan tidak melukai konstituennya yang memang anti Jokowi dan PDIP.

Kalau tidak , itu akan merugikan politik PKS, yang pasti akan di buldoser oleh koalisi PDIP di DPR. Dan harapan PKS untuk berkembang di Pemilu 2024 akan sulit. Apalagi berharap munculnya calon presiden dari PKS.

Nah apa resep jitu agar bisa melunakan koalisi PDIP? Ya cobalah PKS ikut bertanggung jawab mendidik anggota DPR/D , kader dan akar rumput serta ormas sayapnya tidak radikal. PKS harus aktif melakukan pendidikan deradikalisasi terhadap pendukungnya. PKS paling tahu soal itu karena mereka pemain utamanya. Saya yakin paradigma kepemimpinan PKS sekerang bisa melakukan itu. Kalau PKS bisa melakukan itu, tentu sangat membantu Jokowi menjadikan Sumbar bagian dari super kuridor Sumatera yang terhubung dengan proyek OBOR. (analisa)