Padang,—-Meninggal dunia pasien positif virus corona Kota Padang 12 Mei lalu, jadi berita duka bagi anak panti asuhan karena si pasien adalah pendiri dari Panti Asuhan Bundo Saiyo.
Tapi, karena saat pandemi dan berita pasien meninggal menjadi buah bibir publik dampaknya panti asuhan yang andalkan donasi dari infak, sedekah dan dharma, para demawan dan donatur pun enggan menyalurkan ke panti asuhan itu karena Covid-19 momok dan dianggap aib bagi sebagian orang.
Dampaknya, anak panti asuhan itu pun nestapa dan lapar, kondisi panti pun memprihatinkan. Meninggalnya pemilik karena positif Covid-19 dan ketua yayasan pengelola panti dikonfirmasi juga positif Covid-19, kini, panti maupun anak-anak yang berada di sana mulai merasakan berbagai kesulitan. Khususnya karena kekurangan tenaga pengawas dan pengasuh. Situasi semakin miris setelah diketahui 10 dari 50 anak-anak panti asuhan termasuk dalam Orang Dalam Pengawasan (ODP).
Nestapa dan lapar serta tak teurus anak panti undang simpati banyak kalangan di Sumbar, adalah Humanity Change Organization (HCO), organisasi non pemerintah (nirlaba) pun tergerak untuk mengentikan nestapa panti asuhan Bundo Saiyo.
HCO berdiri dengan semangat pengamalan nilai Pancasila, yaitu sila ke-2, “Kemanusiaan yang adil dan beradab” turut menunjukkan kepeduliannya. Terlebih hal ini juga sejalan dengan concern HCO di bidang sosial dan kemanusiaan.
Sejak Selasa, 16 Mei 2020 organisasi yang diketuai oleh Sirajul Fuad Zis, Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Komunikasi FISIP UNAND ini aktif melakukan kampanye dan penggalangan dana melalui media sosial Instagram.
Tak disangka kampanye yang dilakukan oleh Humanity Change Organization yang berdiri pada 2 Februari 2020 ini relatif mendapat sambutan yang cukup bagus dari khalayak.
”Allhadmulillah respon publik cukup antusias apalagi ini saatnya menyentuh kalbu peduli ummat Islam yakni Ramadhan berbagi,”ujar Fuad, Rabu 20/5 lewat rilisnya.
Hal ini tampak dari dibagikannya postingan (repost) terkait kegiatan donasi maupun banyaknya bantuan donasi yang diterima melalui rekening tim penggalangan dana. Donasi yang diterima berasal dari beragam unsur masyarakat antara lain, pejabat publik, mahasiswa, pengusaha, maupun masyarakat umum.
“Hingga Senin, 18 Mei 2020 total donasi yang dikumpulkan sebanyak Rp. 8.685.000,-. Ada pun pengumpulan dana bantuan ini akan dilakukan sampai tanggal 23 Mei 2020. Dan nantinya dana yang terkumpul akan diserahkan HCO kepada Panti Asuhan Bundo Saiyo,”ujar pengurus HCO Ade Faulina menambahkan.
Besarnya perhatian dan animo yang diterima dalam kegiatan donasi perdana yang dilakukan oleh HCO ini pada dasarnya tidak terlepas dari bantuan banyak pihak. Mulai dari Pengurus HCO, yang terdiri dari Lailatul Himni, Mona Triana, Ade Faulina, Nadia Adela dan Nike Nofianti, Walikota Padang, teman-teman Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Komunikasi FISIP UNAND Angkatan 2019, influencer, pengusaha, teman-teman media (pers), maupun masyarakat umum. Dan berbagai pihak (individu maupun lembaga) yang tak bisa kami uraikan satu per satu.
Sirajul Fuad Zis mengucapkan terima kasih atas segala dukungan dan bantuan moril maupun materil yang diterima. Ia juga menyatakan bahwa kegiatan donasi dengan tagline “Bantu Sesama” dan “Sebarkan Kebaikan” ini diharapkan dapat menjadi satu upaya positif dalam mengenalkan Humanity Change Organization kepada rekan-rekan media maupun masyarakat umum yang keberadaannya memang belum genap satu tahun.
“Selain itu HCO juga berusaha untuk ikut berpartisipasi aktif dalam masa pandemi yang masih dirasakan hingga saat ini. Dan semoga ke depannya organisasi ini bisa membantu dalam mengkampanyekan dan mengatasi isu-isu sosial maupun kemanusiaan yang terjadi di tengah masyarakat,”ujarnya. (rilis: de)
