Raih UN Tertinggi di Padang, Anak Tukang Ojek Simpang Indarung Diterima di ITB

Randi peraih nilai tertinggi UN 2017 menjadi mahasiswa beasiswa bidik misi di ITB, foto berbagai penghargaan saat sekolah di Padang diaput kedua orang tuanya. (foto: ch)
Randi peraih nilai tertinggi UN 2017 menjadi mahasiswa beasiswa bidik misi di ITB, foto berbagai penghargaan saat sekolah di Padang diaput kedua orang tuanya. (foto: ch)

Bagi Randi, kelulusannya di ITB merupakan suatu kebanggaan bagi dirinya dan keluarga, karena ITB merupakan perguruan tinggi terbaik di Indonesia.“Sejak masih di kelas I SMA, ITB sudah menjadi perguruan tinggi favorit saya. Alhamdulillah ternyata saya diterima di ITB dan dinyatakan sebagai mahasiswa bidik misi,” ungkap Randi.

Sebelum mengikuti SNMPTN, Randi mengaku bahwa dirinya sempat mendiskusikan kepada orangtua terkait jurusan dan perguruan tinggi mana yang akan diambil. Namun, kedua orangtua menyerahkan sepenuhnya kepada dirinya mana yang akan dipilih, sehingga dengan mantap, dirinya memilih perguruan tinggi ITB dengan pilihan pertama Fakultas Teknologi Industri dan kedua Fakultas Teknik Mesin dan Material.“Kedua fakultas tersebut menjadi pilihan saya, karena ada mata kuliah kimia yang merupakan pelajaran yang paling saya senangi,” ujar pria yang bercita-cita ingin menjadi direktur di perusahaan BUMN.

Memang, mata pelajaran Kimia menjadi favorit bagi Randi, sehingga tak ayal dalam UN kemarin, Randi meraih nilai sempurna, yaitu 100. Kemudian mata pelajaran Bahasa Indonesia mendapat nilai 90.00, Bahasa Inggris 88.00 dan Matematika 95.00. “Jika ditotalkan, seluruh nilai UN saya 373,00 derngan rata-rata 93.25,” bebernya.Orangtua, lanjut Randi, sempat khawatir begitu mengetahui dirinya diterima sebagai mahasiswa baru di ITB, karena uang kuliah di ITB cukup mahal dan tentunya, orangtua tidak sanggup untuk membiayai kuliah di ITB.

“Setelah dijelaskan bahwa saya diterima sebagai mahasiswa bidik misi, Ayah dan Ibu langsung sujud syukur. Bahkan ibu saya sempat menangis dan terharu karena saya diterima di ITB tanpa mengeluarkan sepersen biaya,” bebernya.Dibantu Semen Padang

Prestasi cemerlang yang diraih Randi Kurniawan, ternyata juga jadi perhatian oleh Semen Padang sebagai perusahaan BUMN yang peduli terhadap pendidikan masyarakat di sekitar perusahaan, khususnya Lubuk Kilangan yang merupakan wilayah ring 1 Semen Padang.Kata Randi, sejak masih duduk di kelas IV SD hingga kelas III SMA, dirinya selalu diberikan beasiswa oleh Semen Padang melalui Corporate Social Responsibility. Menurutnya, beasiswa yang diterima sekali 6 bulan dari Semen Padang itu, telah menjadi pelacut baginya untuk lebih berprestasi lagi.

“Saya sangat berterimakasih sekali kepada Semen Padang. Berkat beasiswa tersebut, saya semakin bersemangat dan rajin untuk terus belajar. Uang dari beasiswa itu banyak manfaatnya. Selain membeli kebutuhan sekolah, uangnya juga saya gunakan untuk beli kebutuhan lainnya seperti handphone, pakaian dan lainnya,” ujar Randi.[caption id="attachment_5754" align="aligncenter" width="960"] Randi Mahasiswa ITB buat bangga keduaorangtuanya.(foto:ch)[/caption]

Sementara itu, Ratna menyebut bahwa putra sulungnya itu memang sudah terlihat istimewa dibandingkan anak-anak lainnya.“Sejak berusia 3 tahun, Randi ini sudah bisa membaca tulisan meskipun belum lancar. Daya tangkapnya kuat. Randi ini tak pernah TK, dia langsung SD,” ujar Ratna.

Ayah Randi, Zularly, mengaku bangga atas pencapaian yang diraih Randi selama ini. Kendati demikian, ia selalu mengingatkan agar Randi tumbuh menjadi pribadi yang baik dan terus membuat keluarga bangga.“Kami tak menuntut apa-apa ke Randi. Kami sebagai orangtua hanya minta agar Randi bisa membuat kami bangga,” ujarnya.

Editor : Adrian Tuswandi, SH
Banner Trofeo Mini SoccerBanner Nevi Munas VI
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini