Selain itu digitalisasi memungkinkan layanan perbankan yang lebih nyaman, cepat, dan terjangkau bagi nasabah. Nasabah dapat mengakses layanan kapan saja dan di mana saja melalui channel digital.Selain itu menurut Riko dunia perbankan baik global dan nasional dituntut kerja efisiensi dan produktivitas.
"Digitalisasi ini memungkinkan proses perbankan menjadi lebih efisien, cepat dan akurat.Otomatisasi tugas-tugas rutin dapat meningkatkan produktivitas karyawan. Juga dipicu tadi itu iklim perbankan global yaitu persaingan di Industri Perbankan sangat ketat. Digitalisasi menjadi kebutuhan untuk tetap kompetitif di industri perbankan yang semakin digital. Bank harus beradaptasi dengan tren teknologi dan preferensi nasabah yang semakin digital,"ujar Riko.
Ada niat dan keinginan tentu menjadi semangat kerja semua yang terlibat membangun sistem digitalisasi perbankan karena kata Muhamad Irsyad saat itu tidak bisa lagi ditahan, digitalisasi makin liar dan buas, tidak ikut maka siaplah untuk digilas nya.Menurut Riko, men develop platform digital di bangun sesuai dengan SDLC ( sistem development Life Cycle) waktu pengembangannya tergantung, kompleksitas sistem, jumlah tim yang mengerjakan, pemenuhan regulasinya dan luas jangkauan implementasinya.
"Kami di Bank Nagari, pengembangan sistem tidak akan pernah berhenti dan harus berkelanjutan, awal Sistem siap implementasi adalah hitungan KM 0 ( nol ) digitalisasi berjalan, dan setelah jalan tidak ada berhentinya lagi,"ujar Riko.Karena, begitu masuk digital bank, yang tertanam dipikirin banyak nasabah adalah keamananya dan sistem patroli cyber dari sebuah sistem digital tersebut, seperti apa.
Ollin aplikasi untuk all in semua layanan, jangan khawatir soal hacker, bajak akun atau apa saja modus kejahatan di sistem digitalisasi.Kata bijak ini haru diingat selalu yaitu, kejahatan itu lebih maju dua langkah ketimbang pengawasan atas kejahatan tersebut. Di aplikasi Online pengawasan dan pengamanan sistem digitalisasi Bank Nagari, ternyata terus disiapkan dengan memenuhi beberapa aspek, antara lain:
1. Keamanan data dan informasi:-Enkripsi data yang disimpan dan ditransmisikan
-Manajemen hak akses yang ketat- Pemantauan aktivitas dan deteksi anomali dengan menerapkan sistem FDS (fraud detection sistem)2. Keamanan infrastruktur teknologi:- Perlindungan terhadap serangan siber (firewall, IPS, antivirus) dengan menyediakan SOC ( Security Operation Center ) yang bekerja 24 jam
- Pemeliharaan dan pembaruan sistem secara berkala- Backup dan pemulihan data darurat
3. Kepatuhan regulasi:- Pemenuhan standar keamanan dan privasi data
Editor : Adrian Tuswandi, SH
