Agam,---Nagari Matua Hilia, sebuah desa yang terletak di Kecamatan Matur, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat, dikenal dengan keindahan alamnya serta potensi ekonomi yang sebagian besar bergantung pada sektor pertanian dan perkebunan.
Namun, meski memiliki potensi ekonomi besar, sebagian besar penduduknya, terutama ibu-ibu rumah tangga, masih berada dalam kategori ekonomi menengah ke bawah.
Dengan keterbatasan pendidikan dan akses pasar, banyak keluarga di Nagari Matua Hilia berupaya mencari cara untuk meningkatkan pendapatan keluarga mereka.
Untuk menjawab tantangan ini, Universitas Negeri Padang (UNP) melaksanakan program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dengan tema "PKM Pengembangan Eco Print sebagai Peluang Bisnis Fashion Ramah Lingkungan bagi Ibu-Ibu PKK di Nagari Matua Hilia." Program ini bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada ibu-ibu PKK mengenai teknik eco print, sebuah metode cetak alami yang memanfaatkan bahan-bahan organik seperti daun dan bunga, serta berpotensi menjadi peluang usaha dalam industri fashion.
Kegiatan ini merupakan wujud nyata dari salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat, yang diinisiasi oleh Universitas Negeri Padang (UNP).
Ketua tim pengabdian yaitu Bapak Rizki Syafril, SHI, M.Si, dosen UNP, bersama anggota pengabdian yang juga merupakan dosen UNP yaitu Ibuk Sri Zulfia Novrita, S.Pd, M.Si dan Ibuk Tri Kurniawati, S.Pd, M.Pd melaksanakan kegiatan tersebut yang juga diikuti oleh tiga mahasiswa UNP, yaitu Bintang Pratama Putra, Putri Maisuri, dan Zahra Ayuni Yasmin.Kegiatan ini mendapatkan dukungan penuh dari Wali Nagari Matua Hilia, Bapak Nofrizal. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi dan harapannya agar pelatihan ini dapat membuka peluang bisnis bagi para Ibu-Ibu PKK, sehingga mereka bisa memanfaatkan keterampilan eco print untuk menciptakan produk fashion yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomi.
"Kami berharap pelatihan ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui inovasi dan kreativitas dalam bisnis fashion yang ramah lingkungan," ujar Nofrizal, Rabu 2/10-2024.
Untuk memperkaya pelatihan, dihadirkan instruktur ahli eco print, Zurmaini, yang juga merupakan seorang guru seni di SMP di Nagari Matua Hilia.
Dengan pengalaman yang luas dalam bidang eco print, Zurmaini telah berhasil memasarkan hasil eco print ke berbagai pasar. Dalam sesi pelatihan, beliau menjelaskan secara rinci proses pembuatan eco print, mulai dari pemilihan bahan, teknik cetak, hingga cara memaksimalkan hasil yang berkualitas tinggi.
Editor : Adrian Tuswandi, SH