Osman Sapta dan Misteri Keris "Sikati Muno": Tugu Bertuah untuk Jantung Minangkabau

infografis.
infografis.

Tanah Datar, – Nama Osman Sapta (OSO) kembali menjadi sorotan, kali ini bukan hanya karena kiprahnya di panggung nasional, melainkan karena keterlibatannya dalam peristiwa budaya yang sarat makna: Peletakan Batu Pertama Tugu Keris Sakati Muno, pusaka legendaris Minangkabau yang bertuah.

Keris yang dikenal sebagai Sikati Muno atau Karih Sakati Muno dipercaya memiliki kekuatan luar biasa: “tak kanai di ujuang pangka, jajak ditikam mati juo.”

Artinya, tanpa menyentuh pun, keris ini mampu menumbangkan musuh.

Simbol kekuatan spiritual, ketajaman niat, dan warisan sakral nenek moyang.

Tugu Karih Sakati Muno akan dibangun di Medan Bapaneh, di wilayah Kapalo Koto Jorong Gurun Sungai Tarab, Luhak Nan Tuo, Kabupaten Tanah Datar, hanya 7 km dari Istano Basa Pagaruyuang.

Peletakan batu pertama dijadwalkan pada Jumat, 18 April 2025, oleh Dr. Osman Sapta Dt. Bandaro Sutan Nan Kayo, bersama Bupati Tanah Datar, Eka Putra.

Siapa Osman Sapta ?

Osman Sapta adalah tokoh nasional yang dikenal sebagai pengusaha sukses, politisi senior, sekaligus Ia adalah Ketua Umum Gebu Minang (Gerakan Ekonomi dan Budaya Minang), sebuah organisasi besar yang menghimpun perantau Minang dari seluruh dunia.

Dalam posisinya sebagai Ketum Gebu Minang, OSO berperan besar dalam menghidupkan kembali nilai-nilai budaya Minangkabau dan mempererat jaringan sosial, ekonomi, serta kebudayaan masyarakat Minang baik di dalam maupun luar negeri.

Sebagai pemimpin yang berdarah Minang dan memegang gelar adat Dt. Bandaro Sutan Nan Kayo, OSO aktif mendorong pembangunan berbasis budaya.

Kehadirannya dalam peletakan batu pertama tugu ini bukan sekadar simbolis, tetapi juga menunjukkan komitmennya pada pelestarian warisan leluhur.

Editor : Redaksi
Banner Trofeo Mini SoccerBanner Nevi Munas VI
Bagikan

Berita Terkait
Terkini