Padang, - Anggota Komisi II DPR RI, Rahmat Saleh, menggelar silaturahmi dengan awak media di Kota Padang sebagai bagian dari upaya memperkuat komunikasi politik dan menyerap aspirasi masyarakat.
Dalam kesempatan itu, Rahmat menyampaikan pandangannya terhadap dua isu penting yang tengah menjadi sorotan publik di Sumatera Barat, terutama terkait pelaksanaan PSU di Kabupaten Pasaman.
Menurut Rahmat, PSU yang terjadi di Pasaman merupakan salah satu yang terbesar dalam pemilihan anggota DPD secara nasional.
Ia menegaskan bahwa kejadian tersebut bukan murni akibat kelalaian penyelenggara pemilu, melainkan lebih pada salah penafsiran terhadap regulasi yang berlaku.
“Kita tidak menyalahkan KPU sepenuhnya, tetapi ada kemungkinan terjadi kesalahan dalam memahami aturan,” ujar Rahmat dalam dialog tersebut.
Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa anggaran PSU di Pasaman mencapai Rp15 miliar dan harus dikelola secara profesional.Ia menekankan pentingnya tata kelola pemilu yang transparan agar tidak lagi menimbulkan gugatan hukum di kemudian hari.
“Pelaksanaan demokrasi harus dijalankan secara profesional. Jangan sampai kegagalan ini berulang dan menjadi preseden buruk,” tegasnya.
Ia juga menyebut Pasaman sebagai salah satu wilayah rawan dalam pelaksanaan pemilu dan mengingatkan agar kejadian ini tidak menjadi “kecelakaan demokrasi” di masa depan.
Di sisi lain, Rahmat juga menyoroti peran strategis media dalam proses demokrasi.
Editor : Redaksi
