Padang, - Sabtu (30/5/2025), di tengah padatnya lalu lintas mahasiswa di kawasan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang (UNP), sebuah gerobak es krim sederhana berwarna merah muda mencuri perhatian.
Tertulis “ICE CREAM CERIA” dengan harga terjangkau mulai dari lima ribu rupiah, posisi gerobak es krim itu, paling manis bagi mahasiswa yang lelah selepas kuliah.
Namun, di balik gerobak kecil itu, ada kisah inspiratif dari sosok perempuan tangguh bernama Eti.
Sejak tahun 2020, Eti yang akrab disapa Buk Eti, konsisten berjualan es krim rumahan di lokasi yang sama, mengandalkan senyum ramah dan rasa es krim yang menggoda sebagai modal utama.
Setiap harinya, ia membuka lapaknya pukul sepuluh pagi hingga enam sore, tanpa lelah melayani mahasiswa dan masyarakat sekitar.
Menu yang ditawarkan pun tidak biasa. Selain es krim lembut aneka rasa, pelanggan bisa memilih beragam topping autentik seperti Oreo, keju parut, jelly warna-warni, potongan roti, jagung manis, hingga boba kekinian.Semuanya diracik langsung oleh tangan Buk Eti dengan porsi yang memuaskan dan harga yang bersahabat. Lebih dari sekadar usaha kecil, gerobak es krim ini adalah tumpuan utama perekonomian keluarga Buk Eti.
Ia mengungkapkan bahwa hasil dari berjualan Ice Cream Ceria digunakan untuk membiayai kuliah dua anaknya yang saat ini masih menempuh pendidikan tinggi.
“Saya jualan es ini untuk kuliahkan anak-anak. Satu sudah tamat, satu lagi baru masuk tahun kedua. Semua dari hasil jualan ini,” katanya sambil tersenyum bangga.
Bagi sebagian orang, gerobak es krim mungkin hanyalah bentuk usaha kaki lima. Tapi bagi Buk Eti, ini adalah ruang perjuangan, ladang cinta, dan sumber harapan.
Editor : Redaksi
