Masing-masing kelompok dibekali 10 batang bibit, yang kemudian ditanam di area pantai Pasia Nan Tigo. Tempat untuk penanamannya sendiri sudah diberi tanda oleh panitia saat 2 hari sebelum kegiatan. Panitia membuat bentuk seperti pagar dari kayu dan bambu untuk tempat penanaman dengan jarak masing-masingnya kurang lebih 8 meter, yang mana ini adalah jarak yang ideal.
Kegiatan yang ditunggu pun tiba. Dengan semangat yang tinggi, para relawan menggali lubang, menanam bibit, dan menutupnya kembali dengan tanah, sembari berharap bibit-bibit tersebut kelak tumbuh kokoh dalam menjaga garis pantai dari abrasi.
Setelah ditanam, tempat penanaman dipasang waring (jaring) yang berfungsi sebagai penghalang fisik yang fleksibel dan memiliki lubang-lubang kecil untuk sirkulasi udara. Selain itu juga waring ini dapat sebagai solusi perlindungan bagi bibit cemara laut dari hama dan cuaca ekstrem.
Harapan untuk Keberlanjutan
Kegiatan Aksi Naturavita x EnviroXplore ini menjadi bukti nyata kolaborasi antar komunitas, institusi, mahasiswa, dan masyarakat. Dengan semangat gotong royong, aksi lingkungan ini diharapkan dapat memberikan dampak besar di masa depan, baik dalam menjaga kelestarian lingkungan maupun menumbuhkan kesadaran generasi muda untuk mencintai alam.
“Semoga kolaborasi seperti ini terus berlanjut, lebih banyak pihak yang terlibat, dan semakin banyak aksi nyata untuk bumi kita,” tutup salah satu panitia kegiatan.Kegiatan ditutup dengan foto bersama dan seruan jargoun kegiatan, yakni “Bahari Terjaga, Semua Berdaya”. (***)
Editor : Redaksi
