Solidaritas Tak Pernah Padam, Padang Mengenang Dua Tahun Thufan Al-Aqsa

Komunitas Baik Berisik Padang menggelar aksi damai di Bundaran Masjid Raya Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi untuk memperingati dua tahun peristiwa Thufan Al-Aqsa. (Foto: Ist)
Komunitas Baik Berisik Padang menggelar aksi damai di Bundaran Masjid Raya Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi untuk memperingati dua tahun peristiwa Thufan Al-Aqsa. (Foto: Ist)

Padang, - Komunitas Baik Berisik Padang menyelenggarakan aksi damai di Simpang Empat Bundaran Masjid Raya Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi, Selasa, (7/10/2025).

Aksi ini merupakan bentuk peringatan dua tahun peristiwa Thufan Al-Aqsa. Kegiatan diikuti oleh anggota komunitas serta masyarakat umum yang turut diundang untuk berpartisipasi secara damai.

Selama aksi berlangsung, situasi tetap tertib, damai, dan kondusif. Kegiatan ini juga mendapat perhatian positif dari masyarakat sekitar. Para peserta membawa berbagai poster berisi ajakan untuk memboikot produk-produk yang terafiliasi dengan Israel serta menyerukan penghentian genosida yang terjadi di Gaza.

Aksi dimulai pukul 16.00 WIB dan berakhir pada 18.00 WIB. Kegiatan diawali dengan sesi persiapan dan pengarahan, kemudian ditutup dengan refleksi bersama. Dalam aksi ini, donasi yang berhasil dikumpulkan mencapai lebih dari Rp1.300.000.

Menurut Cholifatul Almi, Koordinator Lapangan sekaligus Ketua Baik Berisik Padang, aksi ini bertujuan untuk membangkitkan kembali kesadaran masyarakat terhadap perjuangan rakyat Palestina, serta mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tidak melupakan tragedi kemanusiaan yang terjadi di bumi Al-Aqsa.

Melalui aksi ini, diharapkan semangat kepedulian dan solidaritas terhadap perjuangan rakyat Palestina terus hidup di tengah masyarakat Indonesia, khususnya di Kota Padang.

Thufan Al-Aqsa sendiri merupakan operasi atau pertempuran dalam rangka perjuangan panjang kemerdekaan Palestina dan pembebasan Masjid Al-Aqsa. Operasi ini merupakan bentuk perlawanan terhadap kezaliman Zionisme, bukan tindakan teror sebagaimana diframing oleh Zionis dan sekutunya. Dalam operasi tersebut terkandung dua hal utama, yaitu perlawanan (Intifada) dan genosida (on-going Nakba).

Dua tahun setelah Thufan Al-Aqsa, Gaza masih bertahan di tengah serangan tanpa henti. Sekitar 90 persen wilayahnya hancur, 80 persen dikuasai penjajah, dan lebih dari 200 ribu ton bahan peledak telah dijatuhkan ke tanah yang dimuliakan itu.

Dari 76 ribu jiwa yang gugur, 20 ribu di antaranya adalah anak-anak. Rumah sakit, masjid, hingga kamp pengungsi menjadi sasaran serangan tanpa ampun. Meski segalanya porak-poranda, Gaza tetap teguh berdiri.

Kini dunia mulai membuka mata dan berani menunjukkan keberpihakannya pada Palestina. Pemandangan banyak delegasi yang meninggalkan ruangan saat Netanyahu berpidato di sidang PBB menjadi simbol semakin terisolasinya Israel di panggung internasional akibat operasi militernya yang telah menelan banyak korban jiwa. Aksi yang dilakukan Baik Berisik Padang ini menjadi bagian dari solidaritas global untuk Palestina.

Editor : Redaksi
Banner Trofeo Mini SoccerBanner Nevi Munas VI
Bagikan

Berita Terkait
Terkini