Apa Itu Perpetual Trading Crypto? Memahami Mekanisme, Risiko, dan Potensi Keuntungannya

Ilsutasi.
Ilsutasi.

tribunsumbar.com - Perpetual trading crypto menjadi salah satu instrumen paling populer di dunia aset digital karena memungkinkan trader meraih keuntungan baik saat harga naik maupun turun. Jenis kontrak ini hadir tanpa tanggal kadaluarsa seperti futures tradisional.

Perpetual trading merupakan salah satu cara trading futures yang bisa kamu pertimbangkan di tengah harga pasar crypto yang tertekan dalam. Namun, fleksibilitas tersebut juga datang dengan risiko besar, terutama bagi trader pemula yang belum memahami mekanisme leverage dan pendanaan.

Dalam kondisi pasar yang sangat volatil seperti saat ini, banyak trader mulai melirik perpetual trading untuk memaksimalkan peluang di tengah fluktuasi harga crypto. Untuk itu kamu harus menggunakan exchange futures crypto.

Terdapat beberapa platform yang telah mendukung trading futures crypto di Indonesia yang menyediakan fitur leverage dan fitur charting yang lengkap serta cocok untuk trader profesional salah satunya Pintu Futures dan beberapa platform crypto lain.

Pintu Futures adalah fitur trading derivatif di aplikasi Pintu yang memungkinkan pengguna untuk memperdagangkan kontrak berjangka aset crypto dengan leverage hingga 25x. Dengan antarmuka yang simpel, dukungan leverage tinggi, stop order, limit order, serta biaya trading kompetitif, Pintu Futures cocok untuk trader pemula maupun profesional.

Pengertian Perpetual Trading Crypto

Perpetual trading atau perpetual futures merupakan kontrak derivatif yang memungkinkan seseorang berspekulasi atas pergerakan harga aset crypto tanpa perlu memiliki aset tersebut secara langsung. Artinya, kamu dapat membuka posisi long (naik) atau short (turun) terhadap harga aset crypto.

Tidak seperti kontrak futures biasa yang memiliki tanggal jatuh tempo, perpetual trading bersifat tanpa batas waktu. Kamu bisa menahan posisi selama diperlukan, asalkan nilai margin mencukupi dan tidak terkena likuidasi.

Perpetual trading crypto juga diatur melalui mekanisme funding rate, yang menjaga harga kontrak tetap mendekati harga pasar spot.

Perbedaan dengan Futures Konvensional

Meskipun sama-sama kontrak derivatif, perbedaan mendasar antara perpetual futures dan traditional futures terletak pada durasi dan mekanisme harga. Pada futures konvensional, kontrak memiliki tanggal kadaluarsa, sehingga nilai kontrak akan menyesuaikan harga pasar menjelang jatuh tempo.

Sementara pada perpetual futures, tidak ada tanggal berakhirnya kontrak. Sebagai gantinya, sistem funding rate diterapkan untuk menjaga keseimbangan antara harga kontrak dan harga aset spot.

Editor : Redaksi
Bagikan

Berita Terkait
Terkini