Padang, - Hujan deras yang mengguyur Kota Padang sejak Selasa dini hari (25/11/2025) telah menimbulkan bencana banjir bandang dan longsor yang menghancurkan, merendam ribuan rumah, dan memaksa warga mengungsi dalam kondisi yang memilukan.
Sebanyak 27.433 warga dari sembilan kecamatan terdampak parah, dengan air setinggi hingga dua meter menyapu permukiman, jalan raya, dan infrastruktur vital.
Di tengah kepedihan ini, Gabungan Pengusaha Makan Bergizi Indonesia (GAPEMBI) Sumatera Barat, di bawah komando Agung Adhitia Lingga, S.H., M.Kn., turun tangan dengan inisiatif bantuan yang tak hanya memenuhi kebutuhan dasar, tapi juga menyentuh hati para korban, mengingatkan kita pada kekuatan solidaritas di saat musibah.
Bencana ini dimulai ketika curah hujan ekstrem melanda wilayah Sumatera Barat, menyebabkan sungai-sungai meluap dan banjir bandang menerjang dengan kecepatan tinggi.
Menurut data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang, banjir terjadi di 14 titik utama, banjir bandang di 12 lokasi, dan longsor di beberapa area pegunungan.
Kecamatan seperti Koto Tangah, Nanggalo, dan Pauh menjadi yang terparah, dengan banjir bandang di Lubuk Minturun yang menyapu rumah-rumah warga dan menimbun akses jalan nasional Padang-Padang Panjang dengan material lumpur, batu, dan kayu. Ratusan warga terpaksa mengungsi ke sekolah-sekolah dan masjid.Pemerintah Kota Padang menetapkan status siaga darurat dan mengaktifkan posko bencana di kecamatan-kecamatan terdampak. Selain upaya evakuasi, perhatian pemerintah juga difokuskan pada pemenuhan kebutuhan dasar warga yang masih berada di pengungsian atau belum dapat kembali ke rumah.
Pemko Padang Alihkan Distribusi Makanan SPPG untuk Warga Terdampak
Wali Kota Padang Fadly Amran menginstruksikan pengalihan produksi makanan dari SPPG untuk memenuhi kebutuhan warga di posko-posko pengungsian. Instruksi ini diberikan segera setelah laporan jumlah warga terdampak meningkat tajam.
“Saya sudah minta dapur SPPG untuk mengalihkan makanan yang tadinya untuk siswa sekolah, dialihkan untuk pengungsi. Karena sekolah sudah diliburkan, jadi kapasitas dapur bisa langsung dimanfaatkan untuk warga yang membutuhkan,” ujar Fadly saat meninjau banjir bandang di Lubuk Minturun, Koto Tangah, Kamis (27/11/2025).
Editor : Editor