Kereenn, H Jusuf Kalla Kuliahi Kader Golkar Jelang 2024

oleh -333 views
oleh
333 views
H Jusif Kalla beri kuliah umum dihadapan ratusan kader muda Partai Golkar, Selasa 23/8-2022 di Kantor DPP Partai Golkar. (deko)

Jakarta- Politisi Senior Partai Golkar H Jusuf Kalla kuliahi kader Golkar jelang tahun politik 2024. Paten…

H Jusuf Kalla memberikan “Kuliah Umum” tentang Kepemimpinan kepada peserta Executive Education Program For Young Political Leaders 8 Golkar Institute, Selasa 23/8-2022 di Kantor DPP Partai Golkar.

Di awal paparannya, JK (sapaan akrab Jusuf Kalla) menyampaikan bahwa untuk menjadi seorang politisi, harus punya strategi dan perhitungan yang detail.

Seorang pemimpin, menurut Pak JK mempunyai tugas utama yaitu menginspirasi, menyatukan, memotivasi dan mengeksekusi/mengambil keputusan. Bagi Kalla, pemimpin juga harus mempunyai kemampuan intelektual, mampu berdiskusi dan mendengarkan, dan konsisten dengan keputusannya.

“Sebagai pemimpin personality-nya harus bisa dihargai. Punya kemampuan intelektual yang baik. Punya pengalaman. Jangan nanti jadi presiden baru cari pengalaman,” ujar H Jusuf Kalla.

Ia juga berpesan kepada para peserta program, jika nanti kelak menjadi seorang pemimpin, harus mengetahui semua permasalahan yang terjadi di masyarakat dan mampu menyelesaikan masalah. Menurutnya, untuk menyelesaikan masalah, seorang pemimpin harus memiliki kepemimpinan dan kepercayaan yang tinggi.

“Kalau anda punya leadership, punya trust, memahami dan menguasai masalah, maka bisa anda selesaikan masalah-masalah itu,” lanjutnya.

Jusuf Kalla juga menyebut bahwa seorang pemimpin harus mengambil keputusan yang tepat dan perhitungan yang detail sehingga risiko dari keputusan tersebut minim.

“Simpel, sederhana dan jangan berputar-putar,” terang Kalla.

“Pemimpin itu mengambil keputusan cepat dan tepat serta berani mengambil resiko”, lanjutnya.

H Jusif Kalla juga menyampaikan bahwa dirinya meniti karir politik dari bawah. Ia menuturkan bahwa sejak mahasiswa, dirinya merupakan aktivis mahasiswa.

“Saya awalnya di politik, Anggota DPRD. Kemudian saya menjadi Anggota MPR. Selalu utusan daerah. Setelah Anggota MPR, saya jadi Menteri. Setelah jadi Menteri, naik sedikit jadi Menko (Menteri Koordinator). Setelah itu jadi Wapres” begitu Kalla memaparkan karir politiknya.

“Saya Anggota Golkar yang paling tua. Waktu itu jadi pengurus pemuda Golkar tahun 1965. Waktu itu masih Sekber Golkar”, demikian lanjut Kalla.

Dihadapan kader-kader muda Golkar, Kalla juga berbagi pengalaman sebagai “Juru Damai” dalam beberapa konflik di Indonesia, seperti Aceh, Ambon, Poso hingga konflik internasional.(*deko)