Jakarta,— Bencana Banjir, Longsor ditambah gempa terjang Bengkulu 27 April lalu, telah meninggalkan duka dan nestapa provinsi berjuluk Tanah Raflesia.
Duka itu pun membentot kepedulian banyak pihak di Indonesia bahkan tagar pray for bengkulu bermunculan di lini masa.
Begitu juga jajaran Komisi Informasi se Indonesia, lewat Komisioner Komisi Informasi Bengkulu Tri Susanti yang menjelma sebagai duta kemanusian dan kepedulian, empati lewat Sekata Untuk Nestapa Banjir Bengkulu mengundang antusias kepedulian komisioner Komisi Informasi se Indonesia.
Bahkan pada acara pelatihan dan launching Sisitem Informasi Manajemen Sengketa Informasi (SIMSI) berbasis elektronik, Jumat 3/5 malam, Tri mampu menggugah peserta untuk unjuk kepedulian.
“Bencana banjir dan longsor Bengkulu akibatkan banyak infrastruktur rusak dan banyak korban baik jiwa dan materil, saya yakin nestapa Bengkulu, kawan-kawan tak akan biarkan Bengkulu hadapi sendiri,”ujar Tri yang disambut kepedulian spontan, cuman lima menit donasi terkumpul lebih dari Rp 2 juta.
Tak hanya itu lewat group whatsapp ‘Rumah KI’ kepedulian pun digalang.
“Allhamdulillah Sekata Untuk Nestapa Banjit Bengkulu terus mengalir melalui transfer ke rekening Tri Susanti,” ujar Komisioner KI Kaltim Rudi Taufana.
Sedangkan Ketua KI Sumbar Adrian Tuswandi mengakui soal kepedulian komisioner lembaga pengawal keterbukaan informasi tidak diragukan.
“Komisioner KI se Indonesia itu untuk bencana kepeduliannya luar biasa, para komisioner itu merasakan tangis duka setiap bencana di Indonesia. Gempa Bumi NTB, Gempa Bumi Palu-Donggala, kepedulian komisioner KI se Indonesia pasti hadir,”ujar Adrian. (ichobb)
