Maskar Dt Pobo Merantau Mencari Kehidupan, Kekampung Mencari Arti Hidup

oleh -1,053 views
oleh
1,053 views
Maskar M Dt Pabo, jadi Wali Nagari di kampung halaman untuk mencari arti hidup, sedangkan ladang bisnis di Kalsel baginya untuk mencari kehidupan, Rabu 4/4 (foto: dok)

Limapuluh Kota,—Maskar Dt Pobo jadi Wali Nagari di sebuah kampung yang dulunya IDT yakni Tanjung Haro Sikabu-kabu Padang Panjang, susahkah atau enjoy-kah dia.

Ternyata jawabannya mengejutkan, justru sejak Dt Pobo jadi wali nagari berat badan dia naik.

Kok bisa, dia yang merantau ke Banjarmasin dan kuliah hingga masuk jadi anggota Polri. Di Banjarmasih Maskar pun melangkah setapak demi setapak mengasah jiwa bisnis hingga menggapai puncak dan menjadi Ketua REI di Kalimantan Selatan.

“Menjadi pemimpin REI di Kalsel, tentu yang didedikasikan ada bisnis dan profit, tapi saat mendapat amanah masyarakat kampung menjadi Wali Nagari, beda ada nilai sosial dan religi yang menjadi dedikasi kita,”ujarnya.

Jadi Wali Nagari sejak 2016 dan membagi kepemimpin lewat sistim di nagari tidak meninggalkan total bisnisnya di Kalimantan.

“Saya tata sistim pemerintahan nagari dan pelayanan masyarakatnya, sekarang saya bisa ke Banjarmasin sekali dua minggu,”ujarnya.

Tanah rantau bagi Maskar Dt Pobo, ternyata adalah untuk mencari kehidupan.

“Dan menjadi wali nagari di kampung halaman auntuk mencari arti hidupa dan menjadi ladang pengabdian ikhlas saya buat nagari kampung halaman saya,”ujarnya.

Alhasil Nagari Tanjung Haro Sikabu-kabu Padang Panjang mampu dibuatnya tercelak suasana nagari yang dulu tertinggal di kaki Gunung Sago itu, kini terus bersolek termasuk memberdayakan masyarakat dan menciptakan regulasi buat pelayanan masyarakat di nagarinya.

“Saya maju jadi calon wali nagari dulu hanya menawarkan kemasyarakat perubahan, kalau mau berubah ayo dukung saya, tapi kalau tidak silahkan pilih wali nagari lain, itu saja kok,”ujarnya.

Upsss ternyata bukti pengabdian kepada kampung halaman tempat di menemukan arti kehidupan, menurut aparat di kantor wali nagari, Maskar M Dt Pobo tidak pernah mengambil honor sebagai wali nagari.

“Tidak pernah diambil oleh pak wali,”ujar Wanda.

Ya kalau dikatakan orientasi gaji wali nagari melihat mobile-nya Maskar M Dt Pobo dipastikan tidak cukup honor sebagai wali nagari.

“Saya sejak awal mengatakan kalau menjadi wali nagari adalah ladang pengabdian, tempat saya mencari arti hidup,”ujarnya.

Apalagi sekarang nagari mendapat durian runtuh dari program dana desa era pemerintahan presiden Jokowi, sehingga jabatan wali nagari pun menjadi seksi diperebutkan banyak tokoh do nagari.

“Saya ingin mengelola dana nagari sesuai ketentuan dan untuk nagari saya, empat program prioritas Kemendesa, infrastruktur, embung, sarana olahraga dan BUMNag menjadi target saya untuk menuntaskan,”ujarnya.

Dan satu penekanan wali nagari ini kelola segala program dan dana dengan transparansi.

“Tidak perlu ditutup tutupi, tumbuhi rasa percaya masyarakat dengan keterbukaan informasi publik, pasti indah,”ujarnya. (rian)