Menjaga Marwah KONI Sumbar dengan Kepemimpinan yang Menyelesaikan Masalah Tanpa Masalah

Foto Hamdanus

Kepemimpinan sejati bukanlah soal kekuasaan atau pengaruh semata, melainkan tentang kemampuan menyelesaikan masalah tanpa menimbulkan masalah baru. Prinsip inilah yang saya pegang dalam menjalankan amanah sebagai Pelaksana Tugas Ketua KONI Sumatera Barat.

Akhir-akhir ini, publik menyaksikan dinamika terkait keberlanjutan kepengurusan KONI Sumbar. Ketika pernyataan dari Kadispora Sumbar soal niat mendemisionerkan kepengurusan KONI muncul ke permukaan, suasana langsung menjadi gaduh.

Padahal, tak lama setelah itu, SK perpanjangan dari KONI Pusat justru muncul dan menjadi dokumen sah yang memperjelas posisi kelembagaan KONI Sumbar.

Kondisi seperti ini sebenarnya tak perlu terjadi jika koordinasi dan komunikasi dijaga dengan baik. Narasi yang dibangun seharusnya menyejukkan, bukan memanaskan suasana. Apalagi kita semua berada dalam satu barisan yang sama: membangun olahraga Sumatera Barat yang lebih baik.

Saya percaya bahwa setiap krisis bukan akhir, melainkan justru peluang. Dalam pemikiran Marcus Aurelius seorang filsuf besar Romawi sekaligus Kaisar terdapat kutipan yang relevan:

"The impediment to action advances action. What stands in the way becomes the way.”

Artinya, rintangan bukan penghambat tindakan, tapi justru pemicu tindakan. Halangan bukan batas, melainkan jalan.

Dalam situasi seperti sekarang, saya melihat rintangan ini sebagai panggilan untuk berbenah, memperbaiki pola relasi antarlembaga, dan membangun sistem yang lebih sehat.

Seperti dijelaskan dalam filsafat Stoikisme, kita harus fokus pada apa yang bisa kita kendalikan yakni sikap, respons, dan pilihan kita dalam menghadapi situasi.

Adapun hal-hal di luar kendali kita seperti persepsi orang lain, atau opini publik tidak boleh menjadi penghambat langkah.

Banner Rahmat Saleh Wakil SekretarisBanner - Unand GubesBanner - InjourneyBanner - Minang Geopark Run
Bagikan

Opini lainnya
Terkini