Trans Mentawai Kunci Kabupaten Kepulauan Itu Keluar dari Brevet Daerah Tertinggal

oleh -765 views
oleh
765 views
Komisi IX DPR RI tidak akan pernah lelah memback-up Mentawai keluar dari brevet daerah tertinggal, Selasa 22/8 di Padang. (foto: humas sumbar)
Komisi IX DPR RI tidak akan pernah lelah memback-up Mentawai keluar dari brevet daerah tertinggal, Selasa 22/8 di Padang. (foto: humas sumbar)

Merdeka,—Kabupaten Kepulauan Mentawai masih nangkring  pada 80 list kabaten tertinggal di Indonesia.

Proyek Trans Mentawai yang sudah berlangsung lebih dua tahun menjadi kunci lepasnya kabupaten banyak pulau itu dari brevet kabupaten tertinggal.

“Percepatan pembangunan Kabupaten Kepulauan Mentawai agar keluar dari status tertinggal terus dilakukan. Termasuk memprioritaskan Trans Mentawai pada tahun depan,”ujar Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit dihadalan Anggota Komisi IX DPR RI saat kunjungan   spesifik wakil rakyat, Selasa 22/8 di Kantor Bank Indonesia Sumbar, Padang.

Setelah ada bebarapa kali petemuan yang kami lakukan di provinsi  dan Kemenko Pemberdayaan Masyarakat dan Kebudayaan (PMK) untuk mendorong percepatan pembangunan Mentawai, Nasrul Abit berharap harapan kunjungan Komisi XI DPR RI ke Sumbar dapat membantu langkah percepatan pembangunan Mentawai.

“Percepatan pembangunan Kabupaten Mentawai, Pemprov Sumbar juga telah beberapa kali melakukan kunjungan langsung ke Mentawai bersama SKPD terkait. Selain itu, Pemprov Sumbar juga telah melakukan rapat koordinasi terkait percepatan pembangunan daerah tertinggal di Sumbar, salah satunya dengan Pemkab Mentawai,”ujarnya.

Dan hasilnya kata Nasrul, sudah dilaporkan dengan beberapa buah buku yang diberikan kepada DPR RI. Ia berharap, laporan tersebut dapat membantu DPR mendorong pemerintah pusat untuk memajukan Mentawai.

“Kami berharap tahun 2018 komitmen percepatan pembangunan Mentawai ini dapat terealisasi. Untuk yang pertama yang harus diselesaikan itu yakninya menyiapkan infrastruktur,  dengan menyelesaikan penuntasan pembangunan Trans Mentawai,”ujarnya.

Lalu baru dilanjutkan dengan percepatan pembangunan di bidang perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. “Tiga hal itu yang sangat urgen tu sepertinya dituntaskan terlebih dahulu untuk Mentawai out dari brevet daerah tertinggak,”ujarnya.

Menurut Nasrul Abit terdapat beberapa tahap percepatan pembangunan di Mentawai. Tahap pertama pembanguna Trans Mentawai yakni jalan sepanjang 360 km yang juga di sambungkan dengan pembangunan pelabuhan antar pulau.

“Tahap kedua pengembangan jaringan listrik yang saat ini masih belum merata, juga pembanguna jaringan telekomunikasi plus pengadaan air besih,”ujarnya.

Selama ini masalah air bersih di kepulauan Mentawai masih sesuatu yang langka. Sumber air bersih sulit didapat.

“Masyarakat masih mengandalkan air bersih dari air hujan akibatnya banyak gigi masyarakat rusak meski masih berusia muda,”ujarnya.

Wakil Ketua Komisi XI  DPR RI Marwan Cik Asan menyebutkan penyebab ketertinggalan Kabupaten Mentawai perlu diselesaikan dengan bantuan semua pihak.

“Untuk itu, saya mengajak seluruh shakholder, lembaga dan kementerian  terkait untuk memikirkan percepatan pembangunan Kepulauan Mentawai. Kata kunci  Mentawai adalah insfrastruktur, dan untuk menyelesaikan Trans Mentawai  membutuh  dana 3,8 triliun. Jika itu dapat terelaisasi tentunya dapat berdampak terhadap kemajuan yang siginifikan di Mentawai,”ujarnya.

Komiei IX DPR RI tidak pernah lelah untuk membackup kemajuan Mentawai. “Kami akan memperjuangkan ini, apalagi sekarang semua shakholder hadir langsung ke Sumbar,”ujarnya

Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet menyambut baik dukungan percepatan pembangunan Mentawai ini. Baik yang dilakukan pihak pemerintah provinsi ataupun pemerintah pusat bersama kementerian dan lembaga terkait.

Pembangunan infrastuktur jalan Trans Mentawai perlu segera dilesaikan. Dengan bantuan anggaran yang dikucurkan pusat, ia berharap dapat membantu percepatan pembangunan Trans Mentawai dapat segera tuntas.

“Namun untuk mengeluarkan Mentawai dari daerah tertinggal tidak hanya persoalan infrastruktur, tapi juga butuh penanganan sektor lainnya. Sebab banyak faktor yang saling berkaitan  yang menjadi penyebab suatu daerah menjadi tertinggal,”ujar Yudas.

Dan terpenting lagi penanganan percepatan Mentawai tidak bisa sektoral dan satu kementerian saja.

“Menangani daerah tertinggal, tidak bisa sektoral dilakukan, tapi menanganinya harus totalitas, melibatkan lintas kementerian. Jika ingin membantu Mentawai agar terlepas dari daerah tertinggal maka perlu penanganan khusus diberikan,”ujarnya.

Dan jangan salah Mentawai meski masih tettinggal ternyata disukai uris mancanegara terutama turis yang hobi surfing.

“Ya ombak di Mentawai termasuk terbaik dua di dunia sesudah Hawai, itu ungkapan turis yang mencoba spot surfing,”ujar Yudas. (relise humas sumbar)