Agam,—Dominasi Kabupaten Agam dalam melahirkan birokrat-birokrat berkualitas semakin tidak terbantahkan.
Hal ini ditunjukan dalam catatan sejarah peraih gelar Camat Terbaik Tingkat Propinsi Sumatera Barat, di mana dalam 7 tahun terakhir para Camat Kabupaten Agam membawa pulang gelar tersebut sebanyak 5 kali.
Secara meyakinkan Monisfar (2011), I Putu Venda (2012), Endrizal (2013), Rahmi Hartati (2015), dan terakhir Handria Azmi (2018) membawa gelar Camat Terbaik Tingkat Propinsi Sumatera Barat berlabuh di kecamatan mereka masing-masing. Lima gelar pulang ke tanah Agam.
Tentunya hal ini menjadi sebuah capaian tersendiri bagi Bupati Agam Dr. Indra Catri yang belum lama ini menyelesaikan pendidikan Doktor Ilmu Pemerintahan di Pasca Sarjana IPDN Jatinangor.
Dikonfirmasi pada hari Kamis 14/2, Indra Catri sedikit mengenang capaian bersejarah itu.
“Saya hampir lupa jika dalam 7 tahun terakhir Agam ternyata sudah menyabet 5 gelar Camat Terbaik tingkat Propinsi Sumatera Barat. Kami memang concern dengan pembinaan personil untuk selalu menelurkan birokrat-birokrat terbaik dari Kabupaten Agam, hingga kadang tanpa sadar, ternyata upaya yang kami lakukan sudah menjadi catatan sejarah yang gemilang,” ucap Indra Catri.
Dimintai informasi mengenai resep hingga Agam bisa menjadi begitu dominan dalam memproduksi birokrat-birokrat unggul di Sumatera Barat, Indra Catri hanya merendah dan mengatakan jika sistem pembinaan karir aparatur pemerintahan dijalankan dengan baik dan berkomitmen oleh kepala daerah, maka sistem tersebut akan menghasilkan output dan outcome yang menggembirakan.
“Saya beruntung memiliki karir puluhan tahun sebagai pegawai negeri, sebagai birokrat. Sehingga saat ini, selaku Pejabat Pembina Kepegawaian di Kabupaten Agam saya memiliki banyak referensi dalam melakukan pembinaan karir birokrat di Agam. Salah satunya dengan melakukan flashback terhadap karir saya dulu. Di samping itu, Kabupaten Agam memiliki sejarah panjang dalam hal intelektualitas yang sudah tertulis dengan tinta emas oleh pemimpin-pemimpin terdahulu”, jelas Indra Catri.
Satu lagi sejarah telah ditorehkan dengan tinta emas oleh Kabupaten Agam. Sejarah lainnya menunggu untuk diukir.(rilis: humas-agam)
