Ayooo Ikuuuttt…My Pertamina Berbagi Melalui Program Berbagi Berkah

oleh -897 views
oleh
897 views
My Pertamina Berbagi Berkah, resmi terbuka tidak ada pungut uang segala loh. (foto: dok/twitter @pertamina)

Jakarta,—Pertamina merilis My Pertamina berbagi berkah, tapi konsumen tetap dihimbau mengimbau waspada terhadap segala modus penipuan undian, termasuk atas namakan Pertamina.

Modusnya sudah terdeteksi para penipu itu memanfaatkan kecanggihan informasi teknologi, mereka menggunakan whatsapp, SMS maupun email.

Vice President Corporate Communicaton Pertamina, Fajriyah Usman menegaskan bahwa seluruh program promosi Pertamina disampaikan melalui saluran komunikasi resmi perusahaan yakni website www.pertamina.com, akun sosial media @pertamina.com serta aplikasi resmi MyPertamina.

“Bagi masyarakat yang mendapat pesan pribadi bahwa memenangkan undian tertentu dari Pertamina, baik melalui SMS atau Whatsapp maupun email, agar segera menghubungi Call Center 135 untuk memastikan kebenaran tersebut,”ujar Fajriyah, Kamis 27/2 via rilis resminya.

Fajriyah, mengakui saat ini Pertamina sedang melaksanakan Program Berbagi Berkah MyPertamina (BBM) bagi para pelanggan Pertamina yang menggunakan produk-produk unggulan seperti Pertamax Series, Dex Series, Bright Gas serta Pelumas.

“Syaratnya, telah memiliki akun di aplikasi resmi MyPertamina dan seluruh informasi tersedia pada aplikasi tersebut. Seluruh program promosi dan hadiah dari Pertamina tidak dipungut biaya karena sudah ditanggung perseroan. Sekali lagi hati-hati, jika ada yang meminta uang sebagai syarat untuk memenangkan hadiah,”ujar Fajriyah mengingatkan.

Program promosi, lanjut Fajriyah, merupakan upaya Pertamina untuk meningkatkan pelayanan dan loyalitas pelanggan, karena itu semuanya dilaksanakan secara terbuka, transparan dan akuntabel.

“Jika ada program promosi atau undian berhadiah yang disampaikan secara tertutup, maka dipastikan itu penipuan dan hoaks atau berita bohong, bukan dari Pertamina. Segera hubungi Call Center 135, jangan sampai menjadi korban dari modus penipuan,” tandas Fajriyah. (*rilis: prtmn)