Kuala Lumpur, - Huawei, bersama ASEAN Foundation, menggelar acara penganugerahan penghargaan sebagai puncak dari Final Huawei ICT Competition 2024-2025 tingkat Asia Pasifik di Kuala Lumpur, Malaysia.
Tahun ini, kompetisi ini mencatat peningkatan partisipasi sebesar 25%, dengan lebih dari 8.000 mahasiswa dari 20 negara dan kawasan berpartisipasi.
Setelah melalui proses seleksi ketat, 110 mahasiswa dari 12 negara berhasil lolos ke babak final.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh terkemuka, termasuk Menteri Pendidikan Tinggi Malaysia YB Dato’ Seri Diraja Dr. Zambry Abdul Kadir, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Prof. Datuk Dr. Azlinda Azman, Wakil Sekretaris Jenderal ASEAN Bidang Urusan Komunitas dan Korporasi H.E. Nararya S. Soeprapto, serta Direktur Eksekutif ASEAN Foundation Dr. Piti Srisangnam.
Alex Zhang, Vice President of Huawei Asia Pacific Region, menyatakan bahwa Huawei merasa terhormat dapat mendirikan lebih banyak akademi TIK dan menyelenggarakan kompetisi ini.
"Melalui ekosistem ini, calon pemimpin masa depan dapat memanfaatkan teknologi seperti 5G, AI, dan komputasi awan untuk mengembangkan solusi inovatif. Mulai dari mendorong pertumbuhan ekonomi digital, membangun kota berkelanjutan, hingga meningkatkan layanan kesehatan dan pendidikan," ujarnya.Dalam kompetisi tahun ini, tim dari Institute of Technology of Cambodia (Kamboja) memenangkan hadiah utama di kategori Innovation Track berkat inovasi teknis dan dampak sosial yang dihasilkan.
Sementara itu, Institut Teknologi Bandung (Indonesia) meraih juara di kategori Network Track, Posts and Telecommunications Institute of Technology (Vietnam) di kategori Computing Track, dan i-Academy (Filipina) di kategori Cloud Track.
Selain itu, 35 tim dari Malaysia, Indonesia, Singapura, Brunei, Jepang, Laos, Thailand, Hong Kong, dan Makau berhasil meraih posisi pertama, kedua, dan ketiga di berbagai kategori.
Mereka akan mewakili Asia Pasifik di Final Global yang akan digelar di Shenzhen pada Mei 2025.
Editor : Redaksi
