Jakarta, - Anggota Komisi XII DPR RI dari Fraksi PKS, Hj. Nevi Zuairina, secara tegas mendorong percepatan transisi energi nasional menuju penggunaan energi terbarukan, demi menjawab tantangan perubahan iklim dan memenuhi kebutuhan energi bersih Indonesia.
Dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama Institute for Essential Services Reform (IESR), ia menegaskan bahwa Indonesia sudah saatnya mengakselerasi agenda energi hijau secara menyeluruh dan terstruktur.
Dalam forum tersebut, Nevi menyatakan bahwa negara-negara tetangga seperti Vietnam, Filipina, dan Thailand telah melangkah lebih maju dalam pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT).
Oleh karena itu, ia mengingatkan bahwa potensi energi terbarukan Indonesia yang sangat besar, mulai dari tenaga surya, angin, air hingga panas bumi, harus segera dimanfaatkan.
“Dari potensi energi surya lebih dari 200 GW, pemanfaatannya baru sekitar 0,13%. Kita terlalu lambat sementara dunia bergerak cepat,” ujarnya dengan nada prihatin.
Sebagai informasi, target bauran energi terbarukan dalam Kebijakan Energi Nasional yang awalnya ditetapkan sebesar 23% pada tahun 2025, kini justru direvisi menjadi 17-19%.Menurut Nevi, penurunan ini merupakan sinyal serius bagi ketidakkonsistenan kebijakan.
Ia menekankan perlunya langkah konkret, bukan sekadar dokumen peta jalan.
“Penting bagi pemerintah merealisasikan proyek nyata yang langsung menyentuh masyarakat,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia menyoroti persoalan mendasar dalam transisi energi, yakni persoalan pendanaan.
Editor : Redaksi