Padang, - Geopark Nasional Sianok Maninjau menunjukkan komitmennya dalam memperluas cakrawala di kancah global.
General Manager Geopark Sianok Maninjau, Bapak Zuhrizul, baru-baru ini berpartisipasi aktif dalam Konferensi Internasional Geopark yang berlangsung di Kebumen, Jawa Tengah, pada tanggal 9 hingga 12 Juli.
Partisipasi ini tidak hanya memperkuat posisi Geopark Sianok Maninjau di mata dunia, melainkan juga membuka peluang kolaborasi yang lebih luas.
Partisipasi aktif Geopark Nasional Sianok Maninjau pada kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam memperluas jaringan kerjasama dan memperkuat posisi geopark ini menuju pengakuan sebagai bagian dari jaringan UNESCO Global Geopark dunia. Selain itu, keikutsertaan tersebut juga membuka peluang pertukaran pengetahuan dan pengalaman dalam tata kelola geopark yang berkelanjutan.
Selama kegiatan berlangsung, GM Zuhrizul menjalin komunikasi intensif dengan pengelola dari beberapa geopark ternama di Indonesia, antara lain UGGp Ciletuh, UGGp Toba, UGGp Meratus (Kalimantan Selatan), dan UGGp Sewu. Tidak hanya itu, hubungan kemitraan juga dirintis dengan pihak UGGp Kebumen selaku tuan rumah penyelenggara konferensi tahun ini.
Dalam sesi diskusi dan forum bilateral, Zuhrizul menegaskan pentingnya kolaborasi antar geopark untuk mendorong peningkatan kapasitas pengelolaan serta promosi pariwisata berkelanjutan. Ia menjelaskan bahwa keberadaan Geopark Sianok Maninjau memiliki potensi luar biasa yang belum sepenuhnya tereksplorasi.“Sumatera Barat memiliki kekayaan geologi, biodiversitas, dan budaya yang luar biasa serta masih terjaga. Ini merupakan modal besar untuk bersaing secara global. Melalui geopark, kita bisa memperkenalkan Sumbar lebih luas di kancah internasional, sekaligus menarik wisatawan tematik yang berkualitas,” jelas Zuhrizul dalam sesi presentasi panel internasional.
Ia juga menambahkan bahwa promosi Geopark tidak hanya soal wisata, tetapi juga menyangkut upaya pelestarian lingkungan, peningkatan pendidikan masyarakat, dan penguatan ekonomi lokal berbasis kearifan budaya.
Geopark sendiri adalah suatu kawasan yang memiliki warisan geologi berkelas dunia, disertai dengan keanekaragaman hayati dan budaya yang masih terjaga. Konsep pengelolaan geopark menekankan pada tiga pilar utama: konservasi, edukasi, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal. Dengan strategi pengelolaan yang tepat, geopark dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap keberlanjutan sosial dan ekonomi masyarakat sekitarnya.
Menurut Bapak Togu Pardede, seorang pengamat geopark nasional, "Geopark Sianok Maninjau memiliki potensi luar biasa untuk menjadi kekuatan pendorong bagi pengembangan pariwisata berkelanjutan di Sumatera Barat. Dengan keunikan geologi, keanekaragaman hayati, dan kekayaan budayanya, geopark ini dapat menarik wisatawan tematik yang mencari pengalaman otentik dan edukatif."
Editor : Redaksi