Dampak Covid-19, Permintaan Tebu Lawang Anjlok

oleh -316 views
oleh
316 views
Pak Man petani tebu Puncak Lawang hanya bisa ikhlas atas kondisi covid-19 miriskan penjualan tebunya, Sabtu 25/7 (foto: dok/ diskominfosb)

Agam,—-Dampak penanganan badai covid-19 terus menggurita bebagai sektor kehidupan rakyat.

Karena pandemi global tepaksa banyak masyarakat ikhlas dan sabar menjalani perihnya kehidupan di tengah wabah korona ini.

“Meski miris, karena ini wabah dunia, apalagi, selain setuju dengan pemerintah, kesehatan harus diutamakan,”ujar Marlin Tanjung petani Tebu di Nagari Lawang Kecamatan Matur Agam, Sabtu 25/7 kepada Tim MMC Diskominfo Sumbar.

Padahal, sebelum virus korona kata Marlin tebu batangan ke Pulau Jawa.

“Namun karena korona ini, sekarang permintaan sedikit sekali, bagaimana mau ke Jawa,”ujar  Pak Man biasa Marlin Tanjung disapa.

Menurutnya pada kondisi normal, Petani Tebu Lawang tinggal mengirimkan tebu sesuai pesanan masing-masing langganan.

“Kondisi hari ini sangat jauh berbeda, kami berharap agar Corona ini cepat berlalu,” sebutnya.

Disinggung mengenai harga jual, Marlin mengatakan harga Tebu Lawang berkisar antara Rp. 3000,- hingga Rp. 3.300,- per batangnya. Diakui Covid-19 tidak mempengaruhi harga jual, namun permintaan Tebu sangat jauh berkurang.

“Di luar pengiriman ke Jawa, biasanya terjual agak lima puluh batang, kami sudah dapat Rp.150.000,-. Kalau kini bisa tidak ada penjualan sama sekali,” ujar Marlin.

Disamping berladang tebu, Marlin dan keluarganya juga merupakan pedagang di kawasan wisata Puncak Lawang yang notabene merupakan destinasi wisata unggulan di Kabupaten Agam.

Namun tak berbeda jauh. Dari pengakuannya terungkap bahwa warung-warung yang juga dilengkapi dengan spot-spot fotografi ini, seakan mati suri.

“Senin sampai Jumat bisa dikatakan tidak ada pengunjung sama sekali, harapan kami di Sabtu Minggu, faktanya itu pun tak seberapa,” ungkapnya.

Marlin adalah satu dari sekian banyak petani tebu dan pelaku wisata di Nagari Lawang. Pihaknya berharap agar pemerintah dapat mencarikan solusi agar perekonomian masyarakat setempat dapat kembali pulih seperti sediakala. (isc/mmc-diskominfosb)