Lagi Masyarakat Resah… Pengerjaan Jalan Lintau-Payakumbuh Terhenti

oleh -437 views
oleh
437 views
Kondisi pengerjaan ruas jalan Payakumbuh-Lintau terhenti, paneh bakabuik, hujan bagelemak peak. (han)

Limapuluh Kota – Masyarakat Jorong Simpang Ampek, Nagari Labuh Gunung, Kecamatan Lareh Saho Halaban, Kabupaten Limapuluh Kota, mengeluh sekaligus mempertanyakan terkait aktifitas pekerjaan jalan propinsi ruas jalan Batas Payakumbuh- Sitangkai, Lintau (P.044) terkesan terhenti alias tidak dilanjutkan oleh rekanan pelaksana proyek CV. Bintang Sago Jaya.

Padahal, sekitar bulan Agustus 2022 lalu rekanan CV. Bintang Sago Jaya sudah memulai pekerjaan dengan menimbun badan jalan dan tahap pengecoran lantai dasar yang nantinya akan dilanjutkan dengan beton readymix.

Namun entah kenapa, setelah pekerjaan pematangan badan jalan tersebut berlangsung puluhan hari, hasil pantauan wartawan di lapangan terlihat aktifitas pekerjaan yang diperkirakan telah dilaksanakan beberapa puluh meter itu terhenti. Bahkan para tukang sudah angkat koper alias pulang kampung.

Menurut sejumlah warga, terhentinya pekerjaan pengecoran jalan yang menelan dana sebesar Rp 2,8 Milliar bersumber dari Pemerintah Propinsi Sumatera Barat Dinas Bina Marga Cipta dan Tata Ruang yang diawasi oleh Konsultan Supervisi CV. Vitech Pratama Consultant ini, menimbulkan tanda tanya dan keresahan bagi masyarakat.

Bahkan, warga mencurigai ada persoalan terkait pekerjaan proyek, karena beberapa material berupa besi tampak diangkut kembali oleh rekanan yang semula sudah tertumpuk di lokasi proyek.

“Jangan-jangan ada persoalan terkait pekerjaan proyek ini,” ungkap Ady seorang tokoh pemuda setempat mempertanyakan.

Sementara itu seorang warga Kecamatan Lareh Sago Halaban, Andrew Fannes, melalui media sosial di akun Facebooknya mengirim vidio siaran langsung terkait terhentinya pekerjaan jalan tersebut.

“Kalau tidak akan diselesaikan, mengapa kemaren dikerjakan. Sekarang ini yang terjadi, paneh bakabuik (kabut), hujan bagalemak peak (lumpur),” umpatnya kesa.

Sementara itu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang Pemprov Sumbar, Hermanita Sabir, ketika dikonfirmasi wartawan, Kamis 22 September 2022 melalui pesan singkat WhatsApp terkait terhentinya pekerjaan rekontruksi Jalan Propinsi pada ruas Kota Payakumbuh- Sitangkai (P.044) awalnya menyebutkan bahwa pekerjaan proyek jalan tersebut tidak terhenti.

“Saya sudah konfirmasi kepada kontraktor CV. Bintang Sago Jaya. Pekerjaan tidak ada masalah, Insya Allah hari ini beton atau readymix masuk hari ini dan rekanan akan menghampar beton saat cuaca bagus,” ungkap Hermanita Sabir.

Namun setelah ditunggu beberapa hari, setelah kondisi cuaca cerah, kenyataanya beton ready mix seperti yang dikatakan PPK Hermanita Sabir tidak menjadi kenyataan.

Ketika dikonfismasi balik, PPK, Hermanita Sabir kembali memberikan jawaban bahwa Jumat 23 September 2022 beton ready mix akan sampai di lokasi proyek, karena material semen beton tersebut dipasok dari Pariaman.

Namun anehnya, ketika dikonfirmasi lagi pada PPK, Selasa 27 September 2022, Hermanita Sabir kembali memberikan jawaban bahwa pihaknya sudah konfrmasi kepada rekanan CV.Bintang Sago Jaya dan pihak rekanan memberikan jawaban bahwa pihaknya baru membuat perjanjian dengan penyedia beton.

“Insya Allah Rabu 28 September 2022 betonnya akan masuk ke lokasi,” jawabnya lagi.

Sementara itu pihak Konsultan Supervisi CV. Vitech Pratama Consultant dikonfirmasi lewat pesan singkat WhatsApp meski sudah dua kali mengirim konfirmasi, sayangnya sampai berita ini ditayangkan belum memberikan jawaban, terkait tidak adanya kejelasan soal aktifas pekerjaan rekontruksi Jalan Propinsi pada ruas Kota Payakumbuh- Sitangkai (P.044).

Sedangkan rekanan pelaksana CV.Bintang Sago Jaya, Andres, yang dikonfirmasi, Selasa (27/9/2022) melalui pesan singkat WhatsApp juga, terkait tidak adanya aktifitas pekerjaan pada proyek rekontruksi Jalan Propinsi pada ruas Kota Payakumbuh- Sitangkai (P.044) tersebut memberikan jawaban singkat bahwa Rabu 28 September 2022 pihaknya akan melaksanakan jadwal pengecoran. (han)