Dengan kandungan zat gizi yang melimpah, daun kelor tidak hanya membantu meningkatkan daya tahan tubuh, tetapi juga berpotensi mengatasi masalah kesehatan masyarakat, terutama di daerah yang memiliki tingkat stunting cukup tinggi.
Merlin, Apri, Cici, dan Chindi, mahasiswa KKN Nagari Campago Universitas Andalas, menjelaskan bahwa pembuatan bakso daun kelor sebagai Pemberian Makanan Tambahan (PMT) merupakan langkah inovatif untuk meningkatkan konsumsi makanan sehat.
"Selain membantu pencegahan stunting, bakso daun kelor juga bisa menjadi peluang usaha bagi UMKM lokal. Kami berharap makanan ini dapat dikembangkan lebih lanjut oleh masyarakat sebagai produk unggulan Nagari Campago," ujar mereka.
Demonstrasi memasak bakso daun kelor ini mendapat sambutan positif dari masyarakat Korong Bukik Caliak.
Para ibu yang hadir sangat tertarik untuk mengetahui cara pembuatan bakso sehat ini, terutama karena daun kelor sangat mudah ditemukan di sekitar mereka.
Bapak Zulhadi, selaku Wali Nagari Campago, juga menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini.
"Ini adalah inovasi yang sangat baik, karena di sini banyak tumbuh pohon kelor, tetapi masih jarang dimanfaatkan oleh masyarakat. Dengan adanya kegiatan ini, saya berharap masyarakat bisa mulai mengolah daun kelor menjadi makanan bergizi yang lebih menarik dan mudah dikonsumsi oleh anak-anak," katanya.Proses pembuatan bakso daun kelor yang didemonstrasikan oleh mahasiswa KKN cukup sederhana.
Daun kelor dicampurkan ke dalam adonan bakso yang terdiri dari daging ayam atau sapi, tepung tapioka, serta bumbu-bumbu alami lainnya.
Setelah itu, adonan dibentuk menjadi bulatan dan direbus hingga matang. Hasil akhirnya adalah bakso dengan warna hijau khas daun kelor yang tidak hanya lezat tetapi juga penuh manfaat kesehatan.
Editor : Redaksi