"Jika hanya mengandalkan APBN, banyak kendala akan muncul, terutama bagi pemimpin baru," jelasnya.
Oleh karena itu, daerah perlu mencari sumber pendanaan alternatif secara kreatif.
Kedua, kemampuan beradaptasi sangat krusial.
Rahmat menjelaskan, pola kepemimpinan Presiden Prabowo cenderung sentralistik.
Hal ini terlihat dari pelantikan kepala daerah yang kini dilakukan langsung oleh presiden, bukan gubernur.
"Akibatnya, hubungan emosional antara gubernur dan bupati atau wali kota melemah," katanya.
Untuk itu, komunikasi dan koordinasi antarlevel pemerintahan menjadi lebih vital.Ketiga, efisiensi anggaran harus diwujudkan secara nyata.
Presiden Prabowo telah menginstruksikan pengurangan biaya perjalanan dinas dan rapat berlebihan.
Rahmat menambahkan, "Kepala daerah harus cermat karena Presiden mengevaluasi setiap program secara mendetail."
Editor : Redaksi