Kerinci, - Langkah besar menuju pertanian berkelanjutan dan ekonomi hijau kembali lahir dari lereng Gunung Kerinci. Koperasi Produsen Petani Alam Korintji (ALKO) bersama mitra Jepang, Saka no Tochu Co., Ltd., mendapat dukungan pemerintah Jepang melalui Ministry of Economy, Trade and Industry (Japan) (METI) meluncurkan studi kelayakan dekarbonisasi rantai pasok kopi dan rempah di Kabupaten Kerinci, Jambi yang bertempat di Koperasi ALKO.
Acara peluncuran resmi ini juga dihadiri oleh Bupati Kerinci, Monadi, S.Sos., M.Si., yang memberikan dukungan penuh terhadap upaya menjadikan Kerinci sebagai sentra “kopi ramah karbon” pertama di Indonesia.
Dalam sambutannya, Bupati Kerinci menyampaikan apresiasi atas kegiatan yang diinisiasi oleh ALKO bersama mitra internasional. Beliau menegaskan bahwa kegiatan ini penting untuk pengembangan ekonomi daerah dan keberlanjutan lingkungan.
“Kami menginginkan agar kegiatan ini dapat memberikan dukungan nyata bagi peningkatan nilai tambah kopi Kerinci yang sudah dikenal luas, serta mendorong studi-studi serupa agar terus berkembang,” ujar Bupati.
“Kami juga mendorong kerja sama dengan universitas agar mampu menghasilkan benih asli Kerinci yang unggul dan sesuai karakter wilayah kita.”
Pemerintah daerah akan mendukung langkah-langkah yang dilakukan ALKO dalam membangun sistem pertanian berkelanjutan yang tidak hanya berorientasi ekspor, tetapi juga melindungi lingkungan serta meningkatkan kesejahteraan petani.Perwakilan peneliti dari Saka no Tochu dan METI selaku donor utama proyek ini menyampaikan bahwa Jepang memiliki perhatian besar terhadap isu perubahan iklim dan ketelusuran produk pertanian dari negara produsen.
“Kami berharap studi ini dapat membantu meningkatkan nilai tambah bagi petani melalui penerapan teknologi hijau dan penilaian emisi karbon di setiap tahap produksi,” ujar Yukiko Isayama dari Saka no Tochu.
“Kami mendukung agar Kerinci dapat mengembangkan label ‘Kopi Kerinci Ramah Karbon’, yang menjadi simbol bahwa setiap biji kopi dan rempah yang dihasilkan di sini diproduksi secara bertanggung jawab terhadap bumi.”
Inisiatif ini menjadi bagian dari program GX Model, yaitu proyek lintas-negara untuk mengurangi emisi karbon dalam rantai pasok kopi di Papua Nugini, Thailand, dan Indonesia. ALKO ditunjuk sebagai mitra pelaksana utama di Indonesia karena rekam jejaknya dalam ekspor kopi dan rempah berkelanjutan.
Editor : Redaksi