Medley Lebaran Karya Rumah Gadang Indonesia Dilaunching Wagub Audy

oleh -383 views
oleh
383 views
Wagub launcing Single Medley Lebaran, tunda pulang kampung, Sumbar masih pandemi covid-19, Minggu 9/5-2021 di Padang. (foto: dok/den)

Padang,—

Woy dunsanak nan di kampuang, salamaik bahari rayo. Sampaikan salam untuk sanak sudaro. Woy dunsanak yang dirantau salamaik bahari rayo, tarimo kasih, lah manjago nagari kito. Manjago ayah bundo, manjago sanak saudaro, uda uni adiak mamak sadonyo. Masalah kue rayo kami sisiahkan beko, yang penting kito sehaik sadonyo. Indak saba batamu mungko, sasudah hilang bancano..

Itulah bait Single Medley karya Rumah Gadang Indonesia Production dilaunchinh Wagub Sumbar Audy Joinaldy, Minggu 8/5-2021.

Single ‘Medley Lebaran’ dipersembah kepada dusanak di ranah dan di rantau untuk menunda pulang kampung dulu.

Sebab, kata Audy di kediaman pribadinya Jalan A Yani Padang, dunia masih dilanda wabah pandemi covid-19. .

“Medley Lebaran ini merupakan sebuah karya luar biasa dari milenial Sumatera Barat dipersembahkan untuk dusanak di ranah dan di rantau. Semoga karya kecil dari Rumah Gadang Indoensia ini dengan segala nilai dan pesan yang disampaikan menjadi sebuah karya positif bagi Minangkabau,” jelas Audy.

Lirik lagu tersebut mengajak masyarakat untuk menunda pulang kampung dahulu. Sebab, wabah pandemi ini masih ada di kampung halaman mereka.

“Tunda pulang kampung dahulu, sebab ranah minang lagi dilanda wabah pandemi covid-19 yang semakin meningkat tinggi. Terpenting kita semua dalam keadaan sehat,”ujar Audy yang memberikan dukungan penuh terhadap karya tersebut.

Dikatakannya, ini merupakan kolaborasi hebat dan mendapatkan dukungan sepenuhnya dari Anggota DPD RI Emma Yohanna, Duta Besar Tetap RI untuk Unesco Surya Rosa Putra dan Duta Besar Republik Demokratik Federal Ethiopia Al Busyra Basnur, Efrida Aziz, Rossy, Dede Savero, Des dan Ira. Emma Yohanna pun memberikan apresiasinya terhadap karya anak muda kreatif ini.

“Single Medlye Lebaran’ ini merupakan Ini merupakan gambaran terhadap situasi ranah minang kepada masyarakat yang ada di ranah maupun dirantau,” tegasnya.

Tunda dulu pulang kampungnya hingga pandemi covid-19 berakhir. tak pulang kampung bukan berarti memutus tali silaturahmi.

Namun, silaturahmi bisa terjadi dengan lancarnya komunikasi. Itu bisa dilakukan dengan kecanggihan teknologi Smartphone. Yakni video call ataupun telefon.

“Artinya, kali ini, lebaran tak berarti harus bertemu, yang penting kita tetap terus bersilaturahmi. Jika dipaksakan untuk pulang kampung, dikhawatirkan lonjakan covid-19 tidak terkendali,” tegasnya.

Hal senada juga disampaikan Duta Besar Republik Demokratik Federal Ethiopia Al Busyra Basnur.

“Lagu medley itu bagus sekali, irama dan syairnya tepat dan mengena. Saya sebagai anggota grup band sekolah mulai SD, SMP dan SMA melihat aransemen musiknya kuat dan kekinian,” jelasnya.

Artinya, video ini membuktikan anak muda minang (milenial) mampu menghasilkan karya hebat ditengah kondisi pandemi covid-19.

“Segala proses pembuatan video mulai pra produksi sampai produksi dilaksanakan dengan mematuhi protokol kesehatan,” ucap Co Director Video Medley Lebaran, Deni Pratama Koto.

Apalagi lagi, liriknya pesan kepada masyarakat di rantau dan di ranah untuk menunda pulang kampung dahulu. Tujuannya untuk melindungi diri sendiri maupun keluarga yang di kampung halaman.

Untuk itu, mereka berpesan agar tetap mematuhi protokol kesehatan, dengan menerapkan 5 M.

Yakni memakai masker menutupi mulut dan hidung, menjaga jarak minimal satu meter, mencuci tangan dengan sabun ataupun handsanitizer minimal 20 detik, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas. Demi terciptanya Indonesia sehat dan ekonomi cepat bangkitnya.(den)