Padang---Dinamika pergolakan politik dalam menghadapi Pilwako Kota Padang akhir-akhir ini semakin terasa. Salah satu nya dengan beredar soft flyer pasangan calon Miko Kamal dan Ibrahim Prayitno dibeberapa grup whatsapp sebagai Calon Walikota Padang.Dalam flyer tersebut terpampang foto miko bersanding dengan ibrahim kader PKS yang ikut caleg di pileg 2024 lalu. Kemudian dibawahnya terdapat lambang partai PKS, PKB, PDIP, dan Partai Umat.
Terkait hal itu, Miko Kamal melalui percakapannya dengan media Tribun Sumbar.com menyebut flyer itu kemungkinan dibuat oleh simpatisan partai yang mendukung mereka untuk maju Pilwako Padang." Bisa jadi itu dibuat atau diinisiasi oleh pendukung saya atau pendukung gerakan arus bawah PKS kota Padang yang menginginkan saya dan Ibrahim Irwan Prayitno memimpin kota Padang yang juga mungkin sebagai wujud protes kader PKS yang tidak menginginkan proses kaderisasi Partai dari daerah jadi rusak" Ucap Miko yang juga Ketua Peradi Padang.
Ia membenarkan telah terjadi komunikasi politik dengan tokoh utama Dewan Syuro PKS terkait pengusungan dirinya untuk maju di Pilwako Padang."Memang pada hari Sabtu, 13 Juli 2024 sekitar pukul 16.00 - 17.45 yang lalu, saya bertemu dengan tokoh utama yang juga anggota Dewan Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di sebuah tempat di kota Padang. Kami membincangkan banyak hal terkait Pilkada Kota Padang serta pembangunan kota Padang lima tahun mendatang termasuk kemungkinan saya diusung oleh PKS sebagai calon Wali Kota atau Wakil Wali Kota namun itu belum final" jelasnya.
Menurut Miko dalam pertemuan itu mereka belum membicarakan nama-nama yang akan mendampinginya dari PKS.Namun tak dipungkiri, Miko secara pribadi menilai Ibrahim Prayitno adalah sosok anak muda yang potensial menjadi pemimpin masa depan."Dalam pandangan saya, Ibrahim Prayitno adalah seorang anak muda cerdas, santun, tidak "kagadang-gadangan" dan kader PKS yang sangat potensial menjadi pemimpin masa depan yang dalam usia sangat muda sudah berkiprah di tingkat nasional menjadi salah seorang juru bicara Anies-Muhaimin pada Pilpres lalu." Tutup Miko Kamal. (**)
Editor : Adrian Tuswandi, SH