Perbaiki Ketertinggalan Learning di Sekolah

oleh -151 views
oleh
151 views
Elfindri. (dok)

Oleh: Elfindri

Dir SDG Center Unand

DAVID Malpas, presiden Bank Dunia mengingatkan upaya untuk memperbaiki kehilangan proses belajar adalah dengan memastikan proses belajar mengajar di sekolah ditingkatkan. Baik proses learning, maupun jam pembelajaran.

Usulan ini sangat tepat, mengingat yang menjadi target utama dalam proses pendidikan tidak saja asal jadi, namun mengejar ketertinggalan mutu pendidikan. Sesuai dengan target SDG-4.

Masalah mendasar tidak lagi ketepatan usulan yang disampaikan oleh Malpas, namun bagaimana Indonesia tekun dan bekerja keras untuk melaksanakan rekomendasi itu.

Dua hal yang mendesak dilakukan, pertama adalah membangun pembaharuan niat dan semangat insan pendidikan, guru, administrator, kepala sekolah, pengawas, Pemda dan masyarakat. Semangat baru perlu dipompa, ditingkatkan tanpa pamrih.

Apakah masyarakat merasa pendidikan di daerahnya perlu ditingkatkan mutunya? atau cukup puas dengan apa adanya.

Jika puas apa adanya maka jelas saat ini kondisi kualitas pendidikan kita terseok dan jauh secara perbandingan dengan negara lain, seperti China dan Vietnam, yang menukik tinggi kemajuan capaian pembangunan pendidikannya.

Kedua adalah memantapkan proses learning di sekolah dengan berbagai dukungan agar terwujud.

Ketika proses learning tidak disejalankan dengan kemampuan membaca, dan tersedianya buku bacaan, maka proses learning tidak banyak kemajuannya.

Guru yang baik tentu mampu memperbanyak kata dalam penjelasan proses pembelajaran. Dengan demikian, akan terjadi peningkatan proses pembelajaran yang aktif, serta dukungan dari orang tua.

Jika kita tidak lakukan pemusatan perhatian pada terlaksananya kelas efective, maka kehilangan learning selama pandemy akan sulit untuk dikejar “catching up”.(analisa)