- Dr. Haris Satria, M.Sn (Branding dan Ekonomi Kreatif).
- Prof. Dr. Abna Hidayati, M.Pd (Teknologi Pendidikan).
- Okki Trinanda, S.E., M.M (Ekonomi dan Bisnis).
- Prof. Dr. Ansofino, M.Si (Perencanaan Pembangunan Wilayah).
Kerja sama antara akademisi, pemerintah, dan pelaku industri kreatif menjadi kunci dalam menciptakan roadmap yang relevan dengan kebutuhan zaman.
Menurut Haris Satria, ada tiga subsektor utama yang menjadi prioritas pengembangan:
1. Film, Animasi, dan Video
Subsektor ini dipilih berdasarkan potensi besar industri kreatif di Sumbar.
"Produksi seperti Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck dan Buya Hamka menunjukkan bagaimana kekayaan budaya Minangkabau dapat diadaptasi ke layar lebar," jelas Haris.
2. Kuliner, Fashion, dan Kriya
Kuliner: Rendang, dendeng balado, dan sala lauak telah menjadi ikon yang dicari di seluruh dunia.Fashion: Songket dan tenun Minangkabau kini diminati pasar global, berkat kreativitas desainer lokal.
Kriya: Anyaman pandan dan ukiran kayu menjadi simbol keindahan budaya lokal.
3. Subsektor Pendukung Lainnya
Editor : Redaksi