Pada pertemuan tersebut, berbagai topik strategis dibahas, termasuk rencana kerja kolaboratif dalam bidang sosial, pendidikan, serta pelayanan masyarakat.
Kontribusi Muhammadiyah selama ini diharapkan dapat terus berkembang, seperti bantuan mobil ambulans, pembangunan fasilitas sekolah, dan distribusi sembako bagi masyarakat yang kurang mampu.
Hj. Nevi juga menyampaikan harapannya agar Muhammadiyah dapat menambah Ruang Kelas Baru (RKB) di Politeknik Kesehatan Muhammadiyah, yang ia yakini akan mendongkrak kualitas pendidikan kesehatan di tanah air.
Selain itu, topik pemberdayaan masyarakat juga menjadi fokus utama dalam pertemuan ini. Hj. Nevi menekankan bahwa akses pendidikan yang baik akan membuka jalan bagi masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan.
"Meningkatkan fasilitas pendidikan, khususnya di bidang kesehatan, adalah kunci utama untuk menciptakan generasi yang sehat dan berdaya saing," ujar Hj. Nevi.
Pertemuan ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh legislatif lainnya, baik dari PKS maupun partai-partai lain, serta anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang memiliki latar belakang sebagai aktivis Muhammadiyah.
Kehadiran mereka menunjukkan komitmen bersama untuk memperkuat sinergi dalam memajukan bangsa.Para legislator yang hadir sepakat bahwa kerja sama dengan Muhammadiyah perlu dijaga dan dikembangkan demi keberlanjutan pembangunan sosial yang merata.
Di sisi lain, Muhammadiyah melalui Pengurus Pusatnya juga menyatakan rencana membangun "Rumah Ta'awun" sebagai wadah kolaborasi antar-elemen masyarakat.
Rumah Ta'awun diharapkan menjadi simbol gotong royong dalam memajukan kesejahteraan bangsa dan membuka peluang kerja sama yang lebih luas antara Muhammadiyah dengan para legislator.
Editor : Redaksi