Seminar ini menghadirkan sejumlah narasumber, di antaranya:
- Prof. Dr. H. Syafruddin Karimi, SE – Pakar ekonomi Universitas Andalas
- Zul Arifin Dt. Perpatiah – Ketua Forum Persatuan Wali Nagari (Forwana) Sumbar
- Zukri Saad – Ahli pertanian dan ekonomi desa
- Prof. Dr. Elfindri, SE, MA – Ketua Yayasan ITB HAS
- Yossyafra, ST, M.Eng.Sc, Ph.D – Rektor Universitas Metamedia Padang
Seminar yang dimoderatori oleh Hasril Chaniago ini membahas berbagai aspek terkait koperasi desa.
Dalam pemaparannya, Syafruddin Karimi menyoroti pentingnya koperasi sebagai bentuk nyata pemikiran Bung Hatta dalam membangun ekonomi yang berkeadilan.
"Koperasi desa harus menanamkan prinsip demokrasi ekonomi, gotong royong, dan kemandirian agar bisa menjadi motor penggerak ekonomi desa yang berkelanjutan," katanya.
Keberhasilan koperasi ini, menurutnya, sangat bergantung pada profesionalisme pengelolaan, partisipasi aktif masyarakat, serta inovasi dalam pemasaran dan distribusi produk desa.
Jika dikelola dengan baik, koperasi ini berpotensi membawa manfaat besar bagi masyarakat kecil, sebagaimana dicita-citakan Bung Hatta.
Sementara itu, Elfindri mengusulkan pembentukan koperasi berbasis masjid dan komunitas agar lebih mudah berkembang."Koperasi bisa maju jika mampu menghasilkan produk unggulan, menjangkau seluruh pasar, serta memahami perilaku konsumen. Selain itu, kolaborasi antarusaha juga menjadi kunci keberhasilan," jelasnya.
Zukri Saad membahas prospek Kopdes Merah Putih dalam mendukung sektor pertanian, sementara Yossyafra menyoroti pentingnya pendampingan sistem pemerintahan nagari berbasis teknologi informasi.
Di sisi lain, Zul Arifin Dt. Parpatiah mengulas kesiapan wali nagari dalam membentuk dan mengelola Koperasi Desa Merah Putih agar mampu memberikan dampak ekonomi yang maksimal bagi masyarakat. (***)
Editor : MS