Ekowisata Aneka Ikan Hias Outdoor Hadir di Salingka Kampus Unand

Ekowisata Aneka Ikan Hias Outdoor hadir di Salingka Kampus Unand, menjadi destinasi edukasi dan wisata baru di Lambung Bukit, Padang, 2025. (Foto: Ist)
Ekowisata Aneka Ikan Hias Outdoor hadir di Salingka Kampus Unand, menjadi destinasi edukasi dan wisata baru di Lambung Bukit, Padang, 2025. (Foto: Ist)

Padang, - Universitas Andalas (Unand) konsisten menjalankan pengabdian kepada masyarakat melalui Program Kemitraan Masyarakat Membantu Nagari Membangun (PKM-MNM). Salah satu kegiatan terbaru adalah pengembangan objek ekowisata aneka ikan hias yang berlokasi di Kampung Sungkai, Kelurahan Lambung Bukit, Kecamatan Pauh, Kota Padang.

Kelurahan Lambung Bukit merupakan salah satu dari sembilan kelurahan di Kecamatan Pauh dengan luas wilayah 38,80 km². Jumlah penduduknya mencapai 4.058 jiwa dengan 896 rumah tangga. Lokasi ini bersebelahan dengan Kampus Unand Limau Manis dan termasuk kawasan binaan Salingka Kampus. Dengan posisi di kaki Bukit Barisan, kawasan ini berjarak sekitar 15 km dari pusat Kota Padang.

Mayoritas masyarakat Kampung Sungkai bekerja di sektor pertanian, baik tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, maupun perikanan. Aktivitas warga bergerak dari hulu hingga hilir, mulai dari budidaya, pengolahan, hingga pemasaran hasil pertanian. Kondisi ekonomi masyarakat tergolong menengah ke bawah, sedangkan tingkat pendidikan relatif masih rendah.

Kelurahan Lambung Bukit memiliki karakteristik pedesaan yang asri, hijau, dan sejuk. Potensi wisatanya beragam, mulai dari wisata alam, agrowisata, budaya, hingga situs sejarah. Khusus Kampung Sungkai, kawasan ini potensial dikembangkan sebagai ekowisata unggulan.

Program Pengembangan Ekowisata ESGP

Unand bersama mitra Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Sungkai Permai telah mengembangkan Ekowisata Sungkai Green Park (ESGP). Kegiatan yang sudah berjalan mencakup:

  • Budidaya sayuran organik.
  • Pengolahan teh daun sungkai.
  • Pembangunan bumi perkemahan.
  • Penyediaan pondok diskusi dan mushola.

Selain itu, ESGP juga mengembangkan budidaya lebah tak bersengat (galo-galo) untuk produksi madu dan propolis. Produk sayuran organik serta madu telah dijual oleh anggota P4S sebagai hasil nyata program tersebut.

Objek Aneka Ikan Hias Outdoor

Tahun 2025, ESGP menambahkan objek wisata baru berupa ekowisata ikan hias air tawar. Sebanyak lima kolam outdoor dibuat dengan tampilan alami. Setiap kolam diisi beragam jenis ikan sesuai ukuran dan perilaku sosialnya. Koleksi saat ini mencapai 27 jenis, terdiri dari ikan hias asli Indonesia serta spesies eksotik dari Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Afrika.

Kolam aneka ikan hias ini tidak hanya menambah keindahan kawasan, tetapi juga berfungsi sebagai wahana edukasi. Anak-anak, pelajar, hingga mahasiswa dapat mempelajari jenis ikan, asal-usul, serta habitatnya melalui papan informasi dan Manual Edukasi Aneka Ikan Hias yang disediakan.

Manual ini berisi informasi tentang industri ikan hias, regulasi perdagangan, deskripsi 27 spesies ikan, hingga lingkungan pemeliharaan yang ramah. Dengan konsep eduwisata, ESGP membuka peluang bagi mahasiswa lintas fakultas untuk praktik lapangan, PKL, hingga persiapan KKN.

Target Peresmian

Ekowisata aneka ikan hias outdoor ini ditargetkan diluncurkan pada Oktober atau November 2025. Rektor Universitas Andalas dijadwalkan hadir untuk meresmikan secara langsung.

Editor : Redaksi
Banner Trofeo Mini SoccerBanner Nevi Munas VI
Bagikan

Berita Terkait
Terkini