Mahasiswa Pascasarjana UNP Jelajahi Malaysia: Gali Ilmu Promosi Wisata Internasional

Dekan FPP UNP Prof. Asmar Yulastri bersama dosen pembimbing dan mahasiswa Magister Pariwisata UNP saat kunjungan ke Batu Caves, Malaysia, dalam rangka Studi Lapangan 6--9 November 2025. (Foto: Ist)
Dekan FPP UNP Prof. Asmar Yulastri bersama dosen pembimbing dan mahasiswa Magister Pariwisata UNP saat kunjungan ke Batu Caves, Malaysia, dalam rangka Studi Lapangan 6--9 November 2025. (Foto: Ist)

Kuala Lumpur, - Program Pascasarjana Pariwisata, Fakultas Pariwisata dan Perhotelan (FPP) Universitas Negeri Padang (UNP) melaksanakan kegiatan Studi Lapangan ke Malaysia pada tanggal 6–9 November 2025. Kegiatan ini diikuti oleh 17 mahasiswa Magister Pariwisata dan perhotelan UNP sebagai bagian dari pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning) untuk memperluas wawasan internasional di bidang promosi dan pengembangan destinasi pariwisata.

Kegiatan ini didampingi oleh Dekan FPP UNP, Prof. Asmar Yulastri, M.Pd., Ph.D., serta dosen pembimbing Prof. Dr. Yuliana, S.P., M.Si., dan Hendri Azwar, S.St., M.Par., , Ph.D. yang turut memberikan arahan akademik selama kegiatan berlangsung. Melalui studi lapangan ini, mahasiswa tidak hanya berwisata, tetapi juga menyelami langsung strategi promosi pariwisata berbasis pengalaman (experiential marketing) yang menjadi kekuatan negeri jiran dalam mengemas destinasi unggulannya.

Kegiatan hari ketiga diawali dengan kunjungan ke Belice Chocolate Kingdom di Jalan Utara Imbi No. 38, pabrik cokelat lokal yang menjadi contoh sukses promosi produk khas Malaysia. Di sini, para mahasiswa tidak hanya mencicipi aneka varian cokelat, tetapi juga menikmati durian Musang King, buah ikonik yang menjadi daya tarik wisata kuliner Malaysia. Strategi promosi lewat pengalaman langsung dan tasting session ini memberikan pelajaran nyata tentang bagaimana produk lokal dapat membangun citra destinasi.

Perjalanan berlanjut ke Istana Negara, simbol kehormatan dan warisan budaya Malaysia. Mahasiswa mengamati bagaimana pengelola menghadirkan narasi sejarah dengan cara yang menarik dan komunikatif. Dari kunjungan ini, peserta belajar bahwa promosi pariwisata berbasis budaya membutuhkan narasi yang kuat untuk menghidupkan nilai historis sebuah destinasi.

Destinasi berikutnya, Batu Caves, menjadi laboratorium terbuka bagi mahasiswa untuk memahami kekuatan promosi pariwisata multikultural. Kuil Hindu dengan patung megah Dewa Murugan dan tangga warna-warni itu bukan hanya tempat religi, tetapi juga ikon wisata internasional yang memadukan nilai spiritual, estetika, dan komersial secara harmonis. Batu Caves menjadi contoh nyata bagaimana keberagaman budaya dapat dikemas menjadi daya tarik global.

Sesi siang diisi dengan kunjungan ke pusat belanja bebas cukai free duty dan toko oleh-oleh khas Malaysia. Di sinilah mahasiswa melihat strategi promosi urban tourism melalui konsep wisata belanja, dari produk berlabel internasional hingga cendera mata lokal seperti kaos Upin Ipin. Aktivitas ini memperlihatkan sinergi antara industri kreatif dan identitas budaya yang menjadi wajah modern Kuala Lumpur.

Pengalaman kuliner turut memperkaya agenda belajar. Makan siang di Restoran Naan Corner, salah satu restoran halal ternama, membuka wawasan mahasiswa tentang bagaimana citra halal dining dimanfaatkan untuk memperkuat branding Malaysia sebagai destinasi wisata ramah Muslim.

Menjelang sore, mahasiswa melakukan observasi di tiga kawasan populer: Pasar Seni (Central Market), Lorong Panggung, dan Kwai Chai Hong. Ketiganya menjadi contoh nyata promosi kreatif melalui mural, kerajinan tangan, dan tata ruang yang memadukan tradisi dengan sentuhan modernitas. Di lokasi ini, peserta menyaksikan langsung bagaimana produk lokal seperti Milo kraftangan dikemas dengan pendekatan estetis dan bernilai budaya.

Hari ditutup dengan sesi refleksi di hotel. Mahasiswa merekam pelajaran penting: promosi pariwisata Malaysia bertumpu pada kolaborasi lintas sektor budaya, kuliner, dan industri kreatif untuk menciptakan pengalaman wisata yang berkesan dan berkelanjutan.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa Magister Pariwisata UNP Puan, Rusty, Zulfa, Indah, Humaira, dan Novindi memperoleh wawasan aplikatif tentang strategi promosi destinasi yang inovatif dan berbasis pengalaman. Pengetahuan tersebut diharapkan dapat menjadi inspirasi dalam pengembangan promosi pariwisata Sumatera Barat yang kreatif, kompetitif, dan berakar pada kearifan lokal. (***)

Editor : Redaksi
Bagikan

Berita Terkait
Terkini