“Keterbukaan informasi adalah vaksin terbaik melawan korupsi.”
Artinya, kalau informasi terbuka, peluang penyimpangan makin kecil. Selain itu, masyarakat juga perlu sadar bahwa mereka berhak meminta informasi dari lembaga hukum. Sayangnya, masih banyak yang belum tahu caranya.
Tantangan yang Masih Ada
Meski sudah ada dasar hukumnya, praktik keterbukaan informasi di bidang hukum belum maksimal. Masih ada beberapa kendala:
- Budaya tertutup di lembaga hukum;
- Dalih rahasia negara sering dipakai untuk menolak permintaan informasi;
- Kurangnya sistem digital untuk akses data publik;
- Rendahnya literasi masyarakat soal hak informasi.
Padahal, transparansi bukan musuh lembaga hukum justru alat untuk memperkuat kepercayaan publik.
Mengapa Keterbukaan Itu Mendesak
Ada beberapa alasan kenapa keterbukaan informasi publik sangat penting bagi penegakan hukum:
- Meningkatkan akuntabilitas, karena setiap tindakan bisa diawasi;
- Mencegah penyalahgunaan wewenang;
- Menegakkan keadilan yang merata;
- Membangun kepercayaan masyarakat terhadap hukum dan aparatnya.
- Hukum yang transparan akan lebih dihormati karena masyarakat tahu prosesnya jujur dan terbuka.
Penutup
Keterbukaan informasi publik dalam penegakan hukum bukan sekadar formalitas. Ia adalah syarat utama agar hukum bisa dipercaya dan benar-benar dirasakan adil oleh rakyat.
Transparansi bukan berarti membuka semua rahasia negara, tapi memastikan bahwa proses hukum bisa dipertanggungjawabkan.
Filsuf hukum Jeremy Bentham pernah berkata:“Di mana tidak ada publisitas, di situ tidak ada keadilan.”
Keadilan yang tertutup hanya melahirkan kecurigaan, tapi keadilan yang terbuka menumbuhkan kepercayaan. Dan kepercayaan rakyat adalah pondasi terkuat bagi hukum yang benar-benar hidup.
Editor : Redaksi